Perdebatan panjang terjadi.
Mempersoalkan beda antara Nofollow dan Dofollow link dan seberapa besar dampaknya bagi SEO.
Pada posting kali ini, kita akan mengulas semuanya:
- Perbedaan Nofollow dan Dofollow Link
- Link attribute dan SEO
- Aturan menentukan atribut link
- Plugin WordPress untuk setting nofollow dan dofollow link
Mari kita mulai.
Perbedaan Link Nofollow dan Dofollow
Seperti halnya Meta Tag, Open graph, Link target dan hal-hal teknis lainnya seputar SEO yang tak terlihat secara langsung oleh pengguna, Nofollow dan dofollow link adalah atribut dalam HTML tak kasat mata bagi para pengguna.
Meski demikian, atribut ini terbilang penting bagi Google. Ada sejarah panjang mengapa Google secara khusus menciptakan atribut nofollow di dunia per-link-an antar website di jagat maya, yakni:
- Tahun 2005 : untuk membasmi comment spamming.
- Tahun 2009 : untuk membasmi link spamming / link tidak relevan yang di share via platform populer (blog engine, social media, dst).
- Tahun 2013 : untuk membasmi praktik jual beli backlinks.
Untuk memeriksa apakah sebuah link dofollow atau nofollow, Anda harus membuka source kode sebuah laman melalui browser dengan cara klik kanan > source code, lalu periksa baris link yang ada atau ketik “nofollow” di kolom pencarian.
Berikut perbedaannya dalam baris kode HTML:
Link reguler
Note: semua link reguler tanpa tag “nofollow” diklasifikasikan sebagai link dofollow.
Link nofollow
Dan memang, tak ada perbedaan yang nampak bagi pengguna. Sebab kedua link tersebut diatas akan sama-sama terlihat seperti ini:
Lalu siapa yang memiliki kepentingan dan yang akan membaca atribut dofollow dan nofollow ini?
Jawabannya: Google.
Berikut bagaimana Google menilai link ber-atribut nofollow, menurut jawaban yang dilansir dari situs resminya:
nofollow
jika nilai lainnya tidak berlaku, dan Anda lebih suka Google tidak mengaitkan situs Anda dengan, atau meng-crawl halaman tertaut dari, situs Anda.Ini berarti, Google tidak mengikuti sebuah link dengan atribut nofollow, tidak mengaitkannya dengan situs Anda, tidak memberikan pengaruh pada Off Page SEO dan tidak menganggapnya sebagai nilai tambah (link juice).
Simpelnya: Google akan mengacuhkan link tersebut.
Tapi apakah memang demikian?
Kita akan membahasnya sebentar lagi.
Link Attribute dan SEO
Link adalah urat nadi dalam SEO.
Keberadaan serta perilakunya memberikan value yang penting bagi Google untuk memahami keterkaitan dan keterikatan antar satu web ke web lainnya, satu blog ke blog lainnya, satu konten ke konten lainnya.
Sebuah link yang diletakkan dalam konten milik kita dapat memberikan pengaruh yang baik dan buruk. Sebaliknya, sebuah link yang diberikan kepada konten milik kita juga dapat memberikan pengaruh yang baik dan buruk.
Untuk itulah peranan link dalam SEO menjadi penting.
Sejak atribut nofollow diluncurkan, mayoritas link yang tadinya dofollow (atau tanpa atribut) “dipaksa” untuk berubah menjadi nofollow.
Secara default, saat ini seluruh link komentar di platform blogging populer seperti WordPress dan Google adalah nofollow.
Demikian pula dengan link dari situs-situs terkenal seperti:
- Quora
- YouTube
- Wikipedia
- Twitch
- Medium
- dst
Semua outlink yang terdapat di dalam platform tersebut diatas menggunakan atribut nofollow.
Darisana kemudian muncul pertanyaan. Dan spekulasi.
Pertanyaan: “Jika link dari semua situs populer dengan otoritas tinggi adalah nofollow, sementara nofollow tidak ada artinya bagi Google, lalu buat apa?”
Spekulasi: “SEO modern memperhitungkan link nofollow dimana link nofollow itu juga baik untuk SEO.”
Entah mana yang betul.
Saya punya pendapat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi.
Berikut jenis link terbaik menurut saya berdasarkan prioritas:
- Link yang memberikan klik.
- Link relevan.
- Link dofollow.
Jadi tanpa harus terlalu peduli dengan nofollow atau dofollow, selama link memberikan klik maka itulah yang jadi prioritas saya. Sebab link dengan banyak klik akan memberi indikasi tingkat relevansi yang tinggi. Dan jika atribut nya dofollow, maka itu sempurna.
Menentukan Link Dofollow & Nofollow
Sekarang bagaimana aturan main dan cara untuk menentukan dofollow dan nofollow link, baik itu link yang diletakkan di blog milik kita maupun link yang kita cari untuk blog kita?
Mari kita sederhanakan terlebih dahulu nomenklaturnya:
- Link yang diletakkan di konten kita, disebut Outlinks.
- Link yang mengarah ke konten kita, disebut Backlinks.
Lalu sederhanakan aturan mainnya.
Outlinks
- Perhatikan link di komentar blog Anda.
Meski seluruh link tersebut secara otomatis akan nofollow, Anda harus senantiasa menyingkirkan link-link dari web yang tidak jelas.
Di Indonesia, link komentar dari situs judi merjajalela. Jadi, kalau memang dibutuhkan, sortir komentar sebelum di approve. Atau hilangkan link dari comment. Atau matikan kolom komentar.
- Perhatikan link di konten Anda.
Rekomendasi SEO merekomendasikan kita untuk menautkan link-link menuju konten lain yang relevan. Ini cukup penting supaya Google dapat mengendus konten milik kita.
Berikan outlink dofollow untuk High authority sites, seperti misalnya Wikipedia, situs sumber yang relevan dan sebagainya.
Tapi jika Anda tidak yakin dengan situs tersebut, termasuk jika outlink Anda menuju konten milik kompetitor, non high authority sites, web yang punya rank lebih rendah dari milik kita, maka sebaiknya berikan atribut Nofollow saja.
Caranya dapat menggunakan bantuan plugin yang akan kita bahas di bagian selanjutnya.
Backlinks
- Prioritaskan yang memberikan klik alias traffic.
- Prioritaskan berasal dari web dan konten yang relevan.
- Jika memungkinkan dan telah memenuhi dua kriteria diatas, usahakan itu dofollow.
Plugin WordPress untuk setting nofollow dan dofollow link
Sekali lagi.
Seluruh outlink yang berada di konten kita–jika tidak diapa-apakan–secara otomatis akan memiliki atribut dofollow.
Maka untuk membuatnya menjadi nofollow, kita harus memasukkan atribut kepada link tersebut melalui source code nya.
Tapi jika itu sulit dan merepotkan, kita dapat menggunakan bantuan WP Plugins gratisan yang akan sangat membantu untuk mengerjakan ini.
Namanya Rel Nofollow Checkbox.
Install dan simak detail dari Plugin ini di laman resmi WP plugins, disini.
Setelah mengaktifkan plugins ini di blog, maka kita akan melihat sebuah checkbox tambahan di setiap link yang kita masukkan ke dalam konten yang kita miliki (lihat gambar diatas).
Jika Anda check kotak rel=”nofollow”, secara otomatis link tersebut akan memiliki atribut nofollow tanpa harus kita edit secara manual.
Selanjutnya, silahkan gunakan aturan sebagaimana yang sudah kita bahas sebelumnya untuk menentukan apakah Anda akan memberikan atribut Nofollow pada sebuah link atau tetap membiarkannya Dofollow.
Semoga bermanfaat,
RA