Fungsi Sitemap Bagi SEO

F

Kita percaya: bahkan tanpa Sitemap, sesungguhnya maha-canggih Mbah Google dengan santuy dapat menemukan link serta seluruh URL yang ada di jagat maya. Memrosesnya sedemikian rupa sebelum menyajikan hasil-hasil yang relevan untuk pencarian dari para pengguna.

Tapi apakah membuat Sitemap sama sekali tidak bermanfaat dan tak berefek apa pun bagi sebuah website terutama yang berhubungan dengan SEO?

Mari kita ulas.

Artikel ini merupakan bagian dari seri Plugin WordPress Wajib Gratisan untuk SEO. Simak daftar lengkapnya disini.

Apa itu Sitemap?

Sitemap adalah sebuah laman khusus pada web yang berisi daftar URL sebagai sebuah “peta” untuk memberitahu mesin pencari tentang konten apa saja yang tersedia dan dimana ia dapat diakses.

Sitemap default memiliki format XML dan hanya diperuntukkan untuk dibaca oleh mesin pencari dengan kriteria sbb:

  • Berisi maksimum 50,000 URLs.
  • Berukuran maksimum 50MB.

Dimana laman untuk mengakses Sitemap XML biasanya ada di: “namaweb.com/sitemap.xml”.

Selain itu, Sitemap juga dapat dihadirkan dalam format HTML yang diperuntukkan bagi pengguna manusia dengan tampilan yang lebih bersahabat.

Laman ini pada umumnya ditampilkan oleh pemilik web sebagai salah satu menu–baik di bagian header maupun footer–sejajar dengan menu-menu lainnya seperti laman “About us”, “Privacy Policy”, “DMCA”, “Disclosure statement”, “Contact us” dan lain sebagainya.

Diperkenalkan pada era internet awal tahun 1994-1995, Sitemap jadi hal yang sangat penting dari sebuah web sebagai alat bantu utama mesin pencari untuk menemukan, memahami struktur serta meng-indeks website.

Meski demikian, tak banyak hal yang berubah dari Sitemap (kalau tidak mau dikatakan nyaris tidak ada yang berubah) sejak pertama kali Sitemap digunakan. Ini membuatnya jadi semacam teknologi yang primitif dan usang, tertinggal dari teknologi laba-laba mesin pencari (Google) yang kian canggih.

Tapi tetap saja, memiliki Sitemap di website milik kita merupakan sesuatu yang tak boleh dilewatkan. Sekurang-kurangnya, ia dapat memberikan dampak, baik bagi pembaca maupun Google itu sendiri.

Dan keduanya baik untuk SEO.

Sitemap & SEO

Secara teknikal, SEO diawali dengan tahapan: Crawling, Indexation dan Identification. Tanpa melalui ketiga tahapan diatas mustahil bagi sebuah website untuk muncul di laman hasil pencarian untuk kata-kunci yang diinginkan.

Dengan memiliki Sitemap, kita membantu Google untuk melakukan semua pekerjaan tersebut:

  • Laman Website Anda lebih mudah dicari sehingga membuat indexing yang lebih cepat.
  • Seketika menginformasikan kepada robot Google apabila ada perubahan pada struktur website Anda secara otomatis.

Terpenting, Sitemap dapat dibuat secara cepat dan mudah hanya dengan menggunakan 2 buah plugins WordPress Gratisan sehingga seharusnya tak ada lagi halangan untuk tak membuatnya.

Cara Membuat Sitemap

Ada 2 jenis Sitemap yang direkomendasikan untuk Anda miliki sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya:

1. XML: untuk mesin
2. HTML: untuk manusia

Masing-masing Sitemap akan dibuat dengan 2 plugins yang berbeda.

Mari kita mulai dari yang pertama.

XML Sitemap

  • Dibuat menggunakan plugins bernama “Google XML Sitemaps”. Cari langsung melalui laman plugins dashboard Anda, atau download disini.
  • Anda hanya perlu Install dan Activate plugins ini dan voila Anda sudah memiliki XML Sitemap!
  • Silahkan ikuti setting default (artinya Anda tidak perlu melakukan apa-apa) atau lakukan pengaturan sesuai keinginan jika ada bagian-bagian yang perlu untuk mengalami penyesuaian.

HTML Sitemap

  • Menggunakan plugins bernama “WP Sitemap Page”. Cari langsung melalui laman plugins dashboard Anda, atau download disini.
  • Install dan aktivasi plugins tersebut.
  • Selanjutnya, buat sebuah page bernama “Sitemap” dan isi dengan shortcode yang diminta, yaitu: “wp_sitemap_page” (pakai kurung, cek gambar)

  • Tentu saja Anda dapat melakukan penyesuaian pada laman sitemap Anda jika memang diperlukan. Secara umum, biasanya menggunakan shortcode default sudah cukup untuk membuat sebuah laman Sitemap yang dibutuhkan.
  • Terakhir jangan lupa untuk menampilkan laman Sitemap tersebut di menu blog Anda. Anda dapat melihat contoh tampilan laman Sitemap blog ini disini.
Note: Untuk web/blog berbasis gambar (wallpaper), jenis sitemap yang disarankan adalah Image Sitemap. Sementara web/blog berbasis video, jenis sitemap yang disarankan adalah Video Sitemap.

Submit XML Sitemap ke Google

Google menyediakan tools bagi pemilik website untuk mendaftarkan sitemap yang mereka miliki. Ini akan memudahkan pekerjaan sekaligus membuktikan jika sitemap merupakan elemen yang (masih) penting bagi Google.

Berikut 4 langkah untuk submit Sitemap web Anda melalui Google Search Console:

  • Buka laman Google Search Console.
  • Lakukan verifikasi website (jika belum). Silahkan pilih metode yang paling mudah bagi Anda. Langkah ini penting untuk memberitahu Google jika kita adalah pemilik website tersebut sehingga akan melanjutkan proses berikutnya.
  • Jika sudah, klik menu Sitemap dan submit laman sitemap Anda.

Note: Langkah ini penting untuk blog baru yang ingin terindeks cepat oleh Google. Untuk web yang sudah lama dan terindeks baik, Anda tidak wajib untuk submit sitemap via Google Search Console.

Buat Sitemap Anda sekarang

Jangan anggap enteng. Segera cek Sitemap pada seluruh blog yang Anda miliki. Jika belum memilikinya, luangkan waktu 10 menit untuk membuatnya. Bagus untuk website Anda. Bagus untuk pembaca. Bagus untuk SEO.

Dan jika Anda belum mengetahui SEO atau ingin mengulang belajar kembali, silahkan baca artikel Apa itu SEO?

 

Semoga bermanfaat,
RA

telegram

About the author

Rianto Astono

an author, book obsessive, writing enthusiast, associate, blogger. Internet marketer since 2004.

Get in touch

Please send your email directly to rianto@gaptex.com or follow me via social channels below: