1. Jangan panik.
2. Kalau panik, lihat nomor 1.
Lagipula, kemana saja engkau selama ini jika baru panik sekarang? Dan ngapain panik?
Sebagai informasi, di tahun 2018 lalu, tak kurang dari 3.234 update algoritma yang dilakukan oleh Google–setara dengan 9x update per hari–sehingga ini adalah hal yang sangat biasa, lebih sering ketimbang jadwal makan kita.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang update algoritma Google dan apa yang harus dilakukan untuk menghadapinya.
Keep reading.
Update Algoritma Google
Algoritma pencarian (search algorithm) merupakan sistem ranking yang dimiliki oleh Google untuk menentukan web apa saja yang akan disajikan di laman pertama dan laman-laman selanjutnya untuk sebuah kata kunci yang dimasukkan.
Dengan racikan serta penilaian kompleks yang memanfaatkan teknologi yang dimilikinya, algoritma tersebut bertugas untuk:
- Menampilkan hasil paling relevan.
- Menyajikan konten paling cocok.
- Mengeliminasi laman yang dianggap buruk, spam dan berkualitas rendah.
- dst
Pekerjaan tersebut akan berlangsung secara terus-menerus seiring waktu mengakibatkan SERP (search engine result page = laman yang muncul dari hasil pencarian sebuah kata kunci) menjadi sesuatu yang sangat dinamis.
Tak heran jika kemudian Algoritma pencarian juga senantiasa diperbaharui.
Dalam perjalanannya, update algoritma pencarian didominasi oleh minor change yang tidak berdampak terlalu signifikan terhadap posisi di SERP serta bagaimana Google memberikan penilaian terhadap sebuah konten.
Namun dalam beberapa periode, terjadi update algoritma yang sangat major dengan dampak luar biasa terhadap hasil pencarian. Update-update besar ini dahulu kala seringkali didominasi oleh nama-nama hewan lucu, diantaranya:
- Panda
- Penguin
- Pigeon
- Hummingbird
Belakangan, update major Algoritma Google tak lagi menggunakan nama hewan, melainkan:
- BERT
- Fred
Pada artikel ini, saya tidak akan membahas sejarah panjang update algritma yang sudah lewat yang tak lagi relevan dengan kondisi sekarang, melainkan satu yang terpenting untuk diperhatikan saat ini: BERT.
BERT Update
BERT adalah update algoritma Google paling anyar yang baru meluncur 2 tahun belakangan tetapi cukup memengaruhi hasil pencarian.
BERT merupakan singkatan dari Bidirectional Encoder Representations from Transformers yang berbasis Natural Language Processing (NLP). Teknologi ini sepenuhnya mengadopsi kecerdasan buatan dan machine learning yang super canggih.
Apabila algoritma sebelumnya mengenali sebuah pencarian dengan melihat kata per kata, maka BERT akan berupaya mengenali konteks sebuah frasa atau kalimat pencarian dalam rangka memahami lebih dalam tentang apa yang sedang dicari oleh seorang pengguna.
Meski BERT disebutkan baru diterapkan untuk konten berbahasa Inggris, kenyataannya update ini juga mulai dirasakan untuk konten bahasa lainnya, tak terkecuali Indonesia. Dan jika seandainya belum pun, update ini hanya menunggu waktu saja untuk diterapkan di semua bahasa.
Saya sendiri juga turut mengalami dampak yang lumayan dari update yang baru saja berlangsung. Berikut penampakan drop nya traffic salah satu web saya saat terjadi update di awal bulan November 2019:
Tapi saya tidak pernah risau dan khawatir. Sebentar lagi Anda akan tahu alasannya.
Lalu Harus Ngapain?
Sekarang mari kita jawab pertanyaan ini.
Secara prinsip, sesungguhnya setiap kali terjadi update algoritma–baik minor maupun major–maka itu berarti:
- Peluang bagi konten yang bagus untuk menyingkirkan yang lebih buruk.
- Peluang berpindahnya traffic menuju konten-konten yang jauh lebih relevan.
- Peluang bagi konten yang ramah SEO yang dibuat dengan usaha extra untuk mengalahkan konten tidak ramah SEO yang dibuat asal-asalan.
- Peluang bagi Google untuk senantiasa digunakan karena akurasi hasil yang mampu diberikannya.
Dengan demikian, ini juga berarti:
- Jika kita memiliki kualitas lebih baik dibandingkan kompetitor, maka kita harus senang.
- Jika kita tidak menggunakan kaidah-kaidah terlarang untuk mendongkrak ranking di SERP, maka kita harus senang.
- Jika kita senantiasa melakukan pembaharuan terhadap konten dengan informasi yang up to date dan relevan dengan kondisi terkini, maka kita harus senang.
Saya sendiri memiliki banyak blog yang telah melewati berbagai update algoritma Google–minor dan major–tanpa sedikit pun masalah sehingga tak terlalu memusingkannya. Justru yang saya alami adalah traffic yang cenderung semakin baik seiring waktu.
Seandainya terjadi penurunan pun, maka itu hanyalah efek sementara sebelum traffic memantul jadi lebih banyak lagi setelah beberapa waktu.
Selain itu, jika terjadi penurunan traffic yang cukup signifikan saat update berlangsung, maka itu sebetulnya dapat jadi momentum yang tepat untuk melakukan evaluasi konten serta web milik kita secara keseluruhan.
Berikut apa saja yang dapat kita upayakan:
- Memeriksa kembali kecepatan loading, simak penjelasannya disini: Plugin Cache terbaik.
- Mengecek kembali optimasi On Page.
- Melakukan optimasi Off Page lainnya yang masih memungkinkan.
- Update konten yang sudah usang
Selanjutnya, berikan tempo dan serahkan kepada Google untuk menilai dan meletakkan konten kita pada posisi sesuai dengan kualitasnya.
Saatnya Ganti Domain
Dalam beberapa kasus, beberapa perubahan ekstrim barangkali dapat ditempuh untuk mengembalikan serta meningkatkan traffic web kita. Salah satunya adalah rebranding dengan mengganti nama domain ke yang baru.
Langkah ini mungkin saja diperlukan ketika semua tahapan dan usaha extra telah kita lakukan–dan kita yakin dengan kualitas yang kita punya–namun tetap saja di anak tirikan oleh Google dan tak membuahkan hasil.
Sometimes, shit happens. Begitulah.
Beruntung, tidak terlalu repot untuk memindahkan domain. Saya telah membuat panduannya secara komplit yang bisa Anda pelajari dan ikuti disini: [TUTORIAL] Ganti Nama Domain Web Tanpa Kehilangan Traffic.
Semoga bermanfaat
RA