[TUTORIAL] Ganti Nama Domain Web Tanpa Kehilangan Traffic

[

Pindah hosting mungkin sudah biasa.

Tetapi ada banyak pertimbangan untuk mengganti nama domain ke nama domain lain untuk sebuah website. Pada artikel ini, kita akan membahas caranya.

Namun sebelum itu, supaya lebih jelas, berikut beberapa hal yang kerap jadi alasan untuk pindah/ganti domain:

1. Ganti brand. Misalnya sebelumnya nama perusahaan Anda adalah “kodok” dengan domain kodok.com namun kini berganti menjadi katak dengan nama domain katak.com

2. Domain yg diinginkan sebelumnya sudah tersedia. Misalnya nama perusahaan Anda adalah “kodok” tetapi sebelumnya menggunakan kodok.net padahal Anda ingin memakai kodok.com. Nah, kebetulan nama kodok.com sudah tersedia sehingga Anda ingin mengganti nama domain ke kodok.com.

3. Refresh traffic. Misalnya Anda menggunakan domain kodok.com tetapi setelah diisi ratusan konten ternyata index Google tidak banyak dan traffic tidak naik-naik, maka mungkin saja Anda harus mengganti domain ke kodok.id untuk mencoba peruntungan baru.

4. Domain lama mau dipakai untuk kebutuhan lainnya. Misalnya Anda memiliki project baru tetapi ingin memakai domain kodok.com yang sebelumnya sudah terisi konten lain. Nah, Anda dapat memindahkan isi dari kodok.com ke domain lain seperti kodok.net supaya dapat menggunakan kodok.com untuk project lain.

Kondisinya adalah:
– Anda ingin memindahkan konten, sekaligus traffic dari domain lama ke domain baru tanpa harus kehilangan traffic yang sebelumnya sudah didapatkan.
– Pergantian nama domain dilakukan pada server hosting yang sama dengan domain lama menggunakan cpanel.

Pada prinsipnya cara ini dapat dilakukan untuk semua platform. Tetapi dalam hal ini, saya akan mencontohkan penerapannya pada WordPress.

Maka begini langkah-langkahnya:

1. Masukkan nama domain baru sebagai addons di hosting Anda.

2. Buka file manager. Compress file dari folder domain lama kemudian pindahkan ke folder domain baru.

3. Extract file di folder domain baru sehingga isinya terlihat sebagaimana di domain lama.

4. Buka phpmyadmin untuk mengubah nama domain. Pilih database dari website, kemudian klik table “option” dan rubah url di kolom “siteurl” dan “home” via menu edit. Jangan lupa simpan dengan menekan tombol Go.

Setelah step ini, seharusnya kini Anda sudah bisa mengakses domain baru dengan menampilkan seluruh isi website.

5. Gunakan plugins velvet untuk merubah seluruh url dalam konten

Pada WordPress, gunakan plugins bernama “Velvet Blues Update URLs“. Install dan aktivasilah.

– Masukkan nama domain lama dan baru di kolom yang disediakan.
– Ikuti setting diatas agar semua link dan url dalam konten dapat diperbaharui seluruhnya ke domain baru.

6. Redirect 301 pada file htacess di folder domain lama.

Langkah terakhir adalah mengalihkan seluruh traffic dari domain lama ke domain baru sekaligus memberitahu Google mengenai perpindahan ini.

Caranya, masuk ke folder domain lama, edit file .htacess dan isi dengan perintah:

RewriteRule ^(.*)$ http://domainbaru.com/$1 [R=301,L]

 

Selesai.

 

Note:
– Jika mengikuti step diatas, seharusnya kini setiap akses ke domain lama akan selalu redirect ke domain baru. Tak hanya di homepage, melainkan seluruh inner post dan page akan langsung menuju halaman yang benar.
– Dibutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu sebelum index digantikan dengan sempurna dan domain lama bisa digunakan atau dihapus dari server.
– Seyogyanya tidak ada downtime dan traffic organik yang hilang jika Anda mengikuti cara diatas secara betul.
– Namun bagaimana pun, ada baiknya Anda melakukan backup data sebelum melakukannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab seluruh risiko adalah tanggungjawab penumpang ^_^

 

Semoga bermanfaat,
RA

telegram

About the author

Rianto Astono

an author, book obsessive, writing enthusiast, associate, blogger. Internet marketer since 2004.

Get in touch

Please send your email directly to rianto@gaptex.com or follow me via social channels below: