Belajar FB Ads (hanya dari) Newsfeed

B

Kadang-kadang, untuk belajar sesuatu, kita memang tak perlu jauh-jauh.

Kali ini saya akan mengajak Anda sedikit berpetualang ke tempat yang paling dekat dan paling nyata dari Facebook Ads: The Newsfeed.

Belajar FB Ads dari Newsfeed

Seperti yang Anda tahu, newsfeed di Facebook yang kita scroll setiap hari adalah tempat termudah untuk menemukan iklan Facebook. Hasil pandangan mata memperlihatkan tak kurang dari 1 status bersponsor (iklan) akan muncul untuk setiap 4 hingga 8 status yang digulirkan.

Muak? Jangan ^_^

Sebab biasanya ada diantara iklan-iklan tersebut yang dapat membuat Anda lapar mata, merasakan momen nostalgia, bersemangat membuang uang atau malah kepingin terlibat di dalamnya. Jika pun ternyata tidak, Anda masih bisa memanfaatkannya untuk belajar.

Tentu ada banyak hal yang dapat dipelajari dari iklan-iklan yang berseliweran di newsfeed kita. Namun untuk saat ini, mari kita mulai dari perkara tentang mengapa kita melihat iklan tersebut.

Belajar FB Ads dari Newsfeed 1

Sebagai pengguna Facebook, Anda dan saya diberikan hak untuk mengatur privasi, termasuk menyembunyikan iklan atau melihat alasan mengapa kita menjadi target dari sebuah iklan.

Meski kebijakan privasi yang berlaku di Facebook masih jauh dari ideal, kerapkali melanggar norma tentang kerahasiaan data pribadi dan terkadang menjengkelkan bak seorang pencuri; kita toh juga dapat meraih benefit darinya. Dan ini adalah alasan terkuat yang mampu menjelaskan kenapa hingga hari ini kita masih dapat menggunakan Facebook secara gratis ^_^

So, kembali ke urusan “Why am I seeing this?”, sebuah opsi yang disediakan oleh Facebook untuk melihat sebab musabab sebuah iklan tiba-tiba nonggol di hadapan kita. Dengan mengetahui dan melakukan sedikit pengamatan tentangnya, niscaya akan ada banyak insight yang bisa kita dapatkan.

Dan untuk Anda, saya sudah menyiapkan 4 tipe utama iklan yang muncul di newsfeed milik saya sebagai bahan pelajaran kita bersama.

Mari kita bedah satu persatu.

Iklan #1

Belajar FB Ads dari Newsfeed 2

Target dari iklan pertama adalah orang yang berbicara bahasa Indonesia dengan usia 18 tahun keatas yang juga tinggal di Indonesia.

Ada berapa jumlahnya? Banyak, mungkin termasuk Anda semua yang membaca tulisan ini ^_^

Iklan seperti ini biasanya dibuat untuk kebutuhan brand awareness oleh perusahaan atau pebisnis yang punya budget besar, termasuk diantaranya beberapa startup yang baru saja mendapat kucuran dana melimpah. Jika bukan salah satu yang disebutkan diatas, bisa jadi dibuat oleh orang yang baru saja menggunakan FB Ads yang cepat atau lambat segera mengetahui bahwa segampang itulah membuat iklan yang boncos ^_^

Meski tidak bisa digeneralisir, secara umum iklan bertarget seperti ini akan mendapatkan rasio engagement yang kurang ideal seperti penampakan dibawah :

Belajar FB Ads dari Newsfeed 3
764 likes dengan hanya 5 komen dan 1 share, apa

Iklan #2

Belajar FB Ads dari Newsfeed 4

Target dari iklan kedua adalah orang yang memiliki interest terhadap “Social media marketing” yang berusia 21 tahun keatas yang tinggal atau baru-baru ini berada di Indonesia.

Ada berapa jumlahnya? Data di ads manager saya menunjukkan audience sebanyak 1.100.000. Dari target yang dituju, jelas jika pengiklan menghendaki agar iklan dilihat oleh orang-orang tertentu saja yang sayangnya masih cukup besar meski tetap potensial. Cara untuk mengimbangi hal tersebut adalah dengan menggunakan copyads yang bagus atau perencanaan iklan jangka panjang yang matang.

Berikut penampakan dari iklannya :

Belajar FB Ads dari Newsfeed 5

Sungguh disesali, dari contoh diatas kita mendapatkan hasil yang setali tiga uang dengan iklan nomor #1. Dan sekali lagi, apabila objectivenya bukanlah “website conversion”, maka itu adalah angka yang jauh dari ideal. Dijamin iklan pasti cepat menghilang (karena boncos ^_^).

Iklan #3

Belajar FB Ads dari Newsfeed 6

Target dari iklan ketiga adalah orang-orang yang pernah mengunjungi website atau menggunakan salah satu dari apps mereka. Ini masih ditambah dengan layering hanya bagi audience dengan rentang usia 25-40 tahun yang tinggal di Indonesia.

Ada berapa jumlahnya? Entah banyak atau sedikit, satu hal yang pasti jika audience tersebut sangatlah tertarget dan super potensial. Cukup dengan sedikit sentuhan adcopy yang manis, CTA yang jelas dan penawaran super menarik, iklan seharusnya berada di jalan yang benar.

Meski tidak semuanya juga, biasanya iklan bertarget seperti ini akan mendapatkan rasio engagement yang baik seperti berikut :

Belajar FB Ads dari Newsfeed 7

Rasionya adalah 1 komen untuk setiap 84 like dan 1 share untuk setiap 51 like.

Meski hasilnya dapat sangat beragam bergantung banyak faktor, tapi nampak perbedaannya dengan yang penampakan iklan sebelum-sebelumnya, bukan? Kalau misal anggaplah tidak untung, setidaknya biaya per engagementnya akan jauh lebih rendah.

Iklan #4

Belajar FB Ads dari Newsfeed 8

Target dari iklan keempat adalah orang-orang yang diduga Facebook memiliki kemiripan dengan audience milik pengiklan yang dijadikan pembanding, istilahnya lookalike audience. Ini juga masih ditambah dengan layering hanya bagi audience dengan rentang usia 24-54 tahun yang tinggal atau baru-baru ini berada di Indonesia.

Ada berapa jumlahnya? Untuk 1% LAA kemungkinan berkisar di angka 500-800k.

Sayangnya, saya lupa melakukan capture dari penampakan adscopy iklan nomor 4 ini.

Tapi itu bohong ^_^

Sebab saya sengaja tidak memunculkan penampakan iklan ini supaya Anda mencari, menelusuri, mengamati dan mempelajari iklan yang berseliweran di newsfeed Anda sekarang juga.

Sebagai penutup, saya juga tidak memberikan kesimpulan apa pun dari artikel ini, sebab sebagian besar sudah saya tulis di buku Facebook Marketing Rocks >> http://fbm.rocks

Dan jika pun harus ada kesimpulan, maka Andalah yang harus menariknya sendiri.

Semoga bermanfaat,
RA

Note :
– Klik icon panah kebawah di bagian kanan atas dari iklan untuk menemukan opsi “Why am I seeing this”.
– Fitur tersebut akan diblok sementara jika dipakai terlalu sering. Tetapi biasanya akan pulih setelah beberapa saat untuk dapat digunakan kembali.

telegram

About the author

Rianto Astono

an author, book obsessive, writing enthusiast, associate, blogger. Internet marketer since 2004.

Get in touch

Please send your email directly to rianto@gaptex.com or follow me via social channels below: