Viral Marketing: Apa dan Bagaimana Cara Membuatnya?

V

Viralitas (dalam viral marketing) adalah kecenderungan bagi sebuah gambar, video atau informasi menyebar secara cepat, masif dan meluas dari satu pengguna ke yang lainnya. Dari mulut ke mulut, dari status ke status.

Kondisi ini dapat terjadi di dunia nyata mau pun di ranah internet.

Namun sejak sosial media mewabah menjadi lifestyle, berita viral belakangan pun semakin populer dan semakin cepat menular. Hampir setiap hari kita dapat melihat berita viral sampai-sampai statsiun televisi pun banyak yang memiliki acara yang mengangkat tema tersebut.

Namun begitu, berbeda dengan berita viral yang berasal dari kejadian-kejadian tak terduga seperti kriminalitas, kecelakaan, bencana alam, atraksi dan sejenisnya yang mengundang empati serta decak kagum seketika, konten viral juga dapat dibangkitkan oleh orang yang merancangnya untuk kebutuhan tertentu.

Untuk urusan yang satu ini, viralitas tidak terjadi begitu saja.

Ada rumusnya.
Ada penciptanya
Ada orang-orang yang berada di balik sebuah viralitas.

Dan kabar baiknya, semua orang dapat melakukan Viral Marketing, terutama untuk kebutuhan promosi bisnis / produk. Topik inilah yang akan secara spesifik kita bahas di artikel ini.

Mari kita mulai…

Apa itu Viral Marketing?

Viral Marketing adalah sebuah strategi pemasaran yang dilakukan dengan menghadirkan konten yang mampu menyebar secara luas, dimana orang bersedia (secara sadar maupun tidak) membagikannya kepada yang lain seperti virus yang menular.

Istilah ini diperkenalkan oleh Steve Jurvetson and Tim Draper, founding investors dari Hotmail, sehingga tak heran jika Hotmail menjadi salah satu contoh klasik dari Viral Marketing dengan menjalankan strategi sebagai berikut:

  1. Menyediakan layanan email gratis.
  2. Menaruh pesan sederhana di setiap email yang dikirim dengan Hotmal: “Get your private, free email at http://www.hotmail.com.”
  3. Menunggu hingga banyak pengguna mengirimkan email ke jaringan, teman dan kolega.
  4. Pengguna melihat pesan tersebut.Those friends and associates see the message.
  5. Mereka mendaftar Hotmail
  6. Dari mereka, pesan terus menyebar saat email dikirimkan; ke teman dari teman, kolega dari kolega dan demikian seterusnya.

Dalam bahasa Indonesia kata “viral” diterjemahkan sebagai getok tular.

Secara umum, tujuan dari Viral Marketing adalah untuk menciptakan isu serta menyampaikan informasi dari penyebarluasan sebuah konten promosi secara cepat dan masif dengan biaya minimal.

Di dunia online, Viral Marketing berpijak pada platform populer utamanya sosial media seperti Facebook, Youtube, Twitter dan Instagram. Selain itu, konten viral juga dapat dihadirkan dalam website atau blog.

Perbedaan utama antara pemasaran Viral dan yang biasa terletak pada caranya bergerak.

Pemasaran Konvensional bergerak secara linear. Pemasaran Viral bergerak secara eksponensial.

Seperti virus, Viral Marketing menular dari satu pengguna ke pengguna lainnya dan melakukan replikasi dengan sangat cepat hingga pada suatu titik ia menjadi semacam “wabah”, yakni saat sebuah konten dikatakan Viral.

The Science Behind Virality

Professor Jonah Berger, seorang viral marketing expert, penulis buku fenomenal Contagious mengatakan jika “Virality isn’t born, it’s made. When we care, we share…”

Viralitas tidak lahir begitu saja, ia dibuat. Ketika kita peduli, kita berbagi.

Manurut Berger, ada 6 kunci utama dari viralitas, yaitu :

S = Social currency
T = Trigger
E = Emotion
P = Public
P = Practical value
S = Story

Pembahasan lebih lengkap mengenai kunci-kunci diatas, dapat Anda baca di buku Contagious yang berisi banyak sekali referensi tentang apa motivasi orang membagikan sebuah konten, jenis mana yang lebih disukai dan populer serta penjelasan ilmiah yang berada di belakangnya.

Note: buku Contagious juga sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Anda mungkin dapat lebih mudah menemukannya di toko buku online dibandingkan konvensional mengingat buku ini sudah terbit cukup lama dan kemungkinan besar sudah “digusur” dari rak toko buku.

 

Lebih lanjut tentang viral marketing, Professor lain bernama Andreas Kaplan dan Michael Heinlein, menyebutkan jika ada 3 hal yang dibutuhkan untuk menciptakan viralitas, yaitu :

1. Media dan orang yang bertindak untuk menyampaikan pesan yang sedang dikampanyekan.
2. Pesan dan ajakan yang akan dikampanyekan yang mudah diingat dan menggugah orang untuk mengikutinya.
3. Lingkungan yang mendukung dan waktu yang tepat.

Intinya, viralitas adalah sebuah ilmu yang dapat dipelajari oleh siapa saja. Tentu dibutuhkan waktu, usaha dan kerja keras untuk menguasainya dengan begitu rupa.

Tapi tenang saja karena sebentar lagi saya akan menunjukkan kepada Anda bagaimana melakukan viral marketing dengan cara yang lebih mudah.

Viralitas Tiruan (yang paling mudah dilakukan)

Internet adalah tempat dimana sesuatu dicopy, dicopy, dicopy dan dicopy.

Itu sudah jadi rahasia umum.

Maka kita dapat melakukan hal yang sama selama tidak melanggar hak cipta dan hukum.

Faktanya, melakukan viral marketing dengan meniru adalah hal paling mudah yang dapat kita lakukan.

Coba lihat status saya berikut ini :

Sebagian besar dari Anda mungkin menyangka saya membuat atau memikirkan konten tersebut cukup lama.

Padahal tidak.

Status tersebut saya buat hanya 5 menit saja. Dan bahkan sejak sebelum status tersebut dipost SAYA SUDAH TAHU akan ada banyak share.

Sebab inilah status aslinya :

Dan status ini pernah ditiru dengan hasil seperti ini :

Yup, saya hanya menerjemahkan dan membuat gambar baru dengan hasil yang lumayan untuk pekerjaan 5 menit tanpa biaya test dan iklan sama sekali ^_^

Meniru campaign yang terbukti viral adalah cara termudah untuk melakukan viral marketing tanpa harus membuang banyak biaya dan waktu.

Yang masih hangat, mari lihat video yang saya bagikan di Facebook.

Dari gambar diatas, Anda dapat melihat jika video tersebut di share lebih dari 1400 kali dan ditonton hampir 40ribu kali.

Tentu saja ini hasil yang luar biasa mengingat saya tidak membuat video tersebut sendiri, bukan saya, bukan milik saya. Saya hanya re upload saja.

Viralitas dalam Promosi

Pertanyaannya kemudian: setelah viral, lalu apa?

Jawabannya tergantung pada kebutuhan masing-masing.

Tentu saja Anda harus membuat (atau mencari) konten yang sesuai dengan bisnis yang Anda miliki.

Contoh:

  • Jika Anda memiliki produk anak, maka konten viral harus berhubungan dengan anak-anak.
  • Jika Anda memiliki produk teknologi, maka konten viral harus berhubungan dengan teknologi.
  • Jika Anda memiliki produk tentang bisnis, maka konten viral harus berhubungan dengan bisnis.

Intinya, sesuaikan konten dengan niche produk Anda. Semakin klop kontennya semakin baik pula performanya.

Setelah itu, tugas Anda adalah menautkan link dalam konten tersebut menuju laman penjualan atau website Anda, baik secara organik maupun menggunakan iklan berbayar.

Platform terbaik untuk mempromosikan konten viral adalah Facebook Ads.

Viral Content Tool

Sekarang bagaimana cara termudah untuk menemukan konten yang viral?

Tanpa tool, Anda seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.

Capek betul.

Beruntung Anda dapat menggunakan tool yang dapat memudahkan pekerjaan ini. Ada 3 buah tool untuk 3 platform berbeda yang saya rekomendasikan yang kebetulan dibuat oleh orang yang sama, teman saya Yudhis.

  • Pertama, The Graph untuk mencari konten viral di Facebook.
  • Kedua, The Pin untuk mencari konten viral di Pinterest.
  • Ketiga, Virol untuk mencari konten viral di Instagram.

Sayangnya, tool pertama dan kedua saat ini sedang ditutup penjualannya.

Namun jangan khawatir sebab Anda bisa membeli tool terakhir bernama Virol yang masih dijual secara terbatas.

Dan enaknya, justru tool inilah yang sangat powerful mengingat popularitas Instagram belakangan yang menanjak secara luar biasa. Konten yang ditemukan pun dapat digunakan untuk berbagai macam platform lain, tak terbatas di Instagram saja.

Dengan Virol, Anda bisa menemukan konten yang TERBUKTI viral untuk apa pun bisnis Anda.

Jika Anda belum punya, Anda bisa memiliki Virol saat ini juga.
Eksekusi dan lihat fitur lengkapnya sekarang.

Klik disini.

 

 

Semoga bermanfaat,
RA

telegram

About the author

Rianto Astono

an author, book obsessive, writing enthusiast, associate, blogger. Internet marketer since 2004.

Get in touch

Please send your email directly to rianto@gaptex.com or follow me via social channels below: