Bukan. Bukan iklan. Tapi kata teman atau orang lain. Kita lebih sering mendengarkan teman, membaca testimoni atau mengamati perilaku orang lain saat menentukan pilihan dan mengambil keputusan.
Pada suatu hari kamu berkunjung ke kota antah berantah. Posisi perut pas keroncongan. Sate kayaknya enak nih. Lalu kamu pesan taksi dan dalam seketika tiba ke sebuah jalan yang penuh dengan penjual sate.
Sekarang, di depanmu ada banyak sekali pilihan tempat makan. Menu sih standar karena sate semua.
Warung sate mana yang akan kamu pilih?
Gampang. Kalau kamu seperti kebanyakan orang, maka kamu akan memilih tempat makan yang paling ramai.
So.
Mari kita mulai pembahasan tentang Social Proof.
Social Proof atau bukti sosial adalah sebuah fenomena psikologis dimana manusia membuat asumsi berdasarkan apa yang dilakukan oleh hal-hal yang berada di lingkungan sosialnya.
- Kita berpikir ahli pasti lebih tahu produk mana yang bagus sesuai dengan bidangnya
- Kita membeli produk yang dipakai selebriti karena kita ingin terlihat seperti mereka
- Kita mempercayai review dan kata teman yang sudah mencoba ketimbang kata-kata dalam iklan.
Dengan begitu, rekomendasi ahli, rekomendasi selebritis pujaan, pilihan netizen, kata teman atau apa yang dilakukan oleh kebanyakan orang adalah faktor dominan yang menentukan keputusan kita setiap saat.
Asumsi kita seringkali dibentuk dari apa yang dilakukan oleh banyak orang, dan kita menganggapnya sebagai sesuatu yang seharusnya juga kita lakukan. Sebab pada dasarnya, manusia adalah peniru yang ulung.
Social Proof sudah dikenal sejak lama dan telah dibuktikan efektivitasnya sebagai salah satu teknik yang sangat ampuh untuk mempengaruhi orang lain.
Social Proof merupakan alasan yang dapat menjelaskan mengapa antrian panjang akan bertambah panjang. keadaan yang ramai akan semakin ramai dan sesuatu yang dilakukan banyak orang juga akan dilakukan oleh orang lainnya.
Serial komedi di TV menggunakan suara orang tertawa untuk membuat orang yang menonton juga ikut tertawa.
Papan bunga yang ramai saat peresmian sebuah tempat, produk atau acara akan membuat tempat, produk atau acara tersebut terlihat lebih populer.
Restoran dapat meningkatkan sales hingga 20% untuk sebuah menu hanya dengan menyebutnya sebagai menu paling populer atau yang paling banyak dipesan.
Pemilik hotel dapat meningkatkan penggunaan kembali handuk yang belum kotor hingga 33% hanya dengan menampilkan tulisan “75% pelanggan hotel ini menggunakan kembali handuk yang belum kotor.”
Ini jauh lebih efektif ketimbang menulis “Gunakan kembali handuk yang belum kotor untuk menghindari pencemaran lingkungan” Sebab kita memang tak terlalu peduli dengan pencemaran lingkungan, tapi peduli dengan apa yang kebanyakan orang lakukan.
Lalu pertanyaannya sekarang, bagaimana cara untuk menggunakan social proof dalam bisnismu?
Tentu saja kamu harus memasukkan elemen ini dalam kampanye marketing milikmu.
Ada pun berbagai jenis social proof yang dapat kamu gunakan diantaranya:
- Review & Testimonial
- Celebrity Endorse
- Stamp of Approval
- Wisdom of your friends
- Wisdom of the Crowds
Untuk 2 jenis social proof yang terakhir, ada skenario lain yang dapat tempuh untuk memotong jalan, terutama jika Anda masih baru.
Alih-alih menunggu review, testimoni dan penjualan terjadi secara alami, atau mengeluarkan banyak uang untuk berpromosi, maka mengapa tidak membuatnya sendiri?
(okelah ini sedikit curang), tapi selama kamu yakin dengan produk milikmu dan senantiasa memberikan yang terbaik, ya bolehlah.
Ingat, pada prinsipnya semakin ramai yang membeli atau menggunakan produkmu, yang semakin ramai pula penjualanmu. Dan sebaliknya. Padahal alami itu lama dan menunggu itu bosan, bukan?
Maka buat ramai jualanmu dengan orang-orangmu sendiri, teman-temanmu, keluargamu, handai taulan, untuk menarik orang yang lainnya.
Kirim sendiri papan bunga palsu itu untuk membuat launchingmu lebih populer.
Atau jika kamu berjualan online, beli, berikan rating dan review sendiri untuk menarik pembeli lainnya.
Hal yang sama juga berlaku apabila kamu menjual makanan atau minuman melalui aplikasi online.
alih-alih menunggu order pertama, kamu dapat membuat produkmu tak hanya jadi lebih populer dan ramai, tetapi juga lebih sering muncul di beranda pengguna sehingga secara otomatis akan mendongkrak penjualannya
Caranya? Kalau kamu menyimak, pasti kamu tahu.
Semoga bermanfaat,
RA