Apa itu NATIVE ADS? – Iklan Alternatif Untuk Bisnismu

A

Native ads adalah jenis iklan yang berbeda.

Seperti namanya, Native dalam Native ads berarti sesuatu yang nampak alami, natural, berkelindan di antara konten dan cerita. Ini membuatnya terlihat seperti bagian dari konten itu sendiri. Sebuah iklan yang tidak tampil seperti iklan.

Dengan begitu, tentu saja pengguna tidak melihat native ads sebagai iklan yang dirasa mengganggu. Akibatnya, klik pun terjadi, pesan iklan tersampaikan yang pada akhirnya semakin mendekatkan pemasang iklan pada goal yang diinginkan.

Apa itu Native Ads?

Kita hidup di lautan iklan. Wajar saja, sebab sesungguhnya kita adalah produk bagi layanan-layanan gratis yang kita nikmati setiap hari seperti konten berita, blog, social media, game dan banyak aplikasi lainnya.

Sebab memang jika tanpa iklan, bayangkan bagaimana layanan-layanan tersebut dapat hadir dan mendapatkan keuntungan?

Masalahnya, porsi iklan yang semakin banyak dan mendominasi layar mulai mengganggu pengguna.

Beberapa jenis iklan yang muncul secara sporadis seperti intrusive ads, popunder dan banner-banner yang terlampau norak malah bikin stres.

Banyak orang yang kemudian benci dan antipati dengan iklan.

Fenomena ini tercermin dari semakin naiknya popularitas Ad blocker, suatu layanan untuk menyembunyikan iklan yang tampil di browser pengguna. Data dari statista menyebutkan terdapat peningkatan hingga nyaris 4x lipat pengguna ad blocker sejak 2013 hingga 2019 secara global.

Pada periode yang sama, Native Ads kemudian muncul sebagai solusi bagi para marketer untuk menjangkau pengguna tanpa perlu mengganggunya.

Secara garis besar, Native advertising adalah konsep yang bersifat kohesif — iklan yang menyatu dengan lingkungan sekitar dan tidak berdampak negatif pada pengalaman pengguna.

Prinsipnya adalah membuat iklan nampak menyatu dengan konten seperti milik platform tempat iklan tersebut diterbitkan. Iklan Native adalah kebalikan dari iklan konvensional yang biasa digunakan yang membombardir pengguna dengan spanduk mencolok dan menarik perhatian.

Dengan demikian, Native Ads akan:

  • Meningkatkan CTR atau Click through rate sehingga …
  • Lebih murah, tetapi …
  • Tidak terasa menganggu

Di platform social media terkenal seperti Facebook atau Instagram, misalnya, Native ads muncul dengan label “Sponsored” atau “Bersponsor” yang berseliweran di dalam feed kita seperti status yang dibuat oleh teman atau orang-orang yang kita ikuti.

Sesungguhnya inilah rahasia kesuksesan dan ramuan ajaib dari Facebook Ads. Tak heran jika kemudian banyak marketer dan brand yang menggunakannya untuk berpromosi atau menjual produk yang mereka miliki.

Masalahnya, semakin banyak pemasang iklan pada sebuah platform yang sama, maka akan semakin mahal biayanya dan semakin sulit pula ia digunakan. Lagipula, masih terdapat banyak pengguna potensial yang tidak berada di dalam platform yang dapat kita jangkau.

Kita pun selalu membutuhkan alternatif. Baik itu sebagai pelengkap maupun solusi baru yang berbeda.

Kabar baiknya, kita dapat menggunakan Native Ads dari jaringan yang menghubungkan pemilik konten dengan para marketer terbesar di dunia.

Salah satunya adalah MGID.

MGID adalah platform Native Ads yang menjangkau lebih dari 850 juta orang di dunia dan 185 miliar rekomendasi konten setiap bulannya.

Di Indonesia sendiri, ada banyak web populer yang sering kita buka dengan jutaan pengunjung yang menjadi publisher MGID. Ini merupakan tempat dimana kita dapat mendistribusikan kampanye marketing yang kita miliki kepada pengguna yang tepat pada waktu yang tepat untuk memperoleh keterlibatan yang tepat.

MGID mengusung teknologi berbasis AI yang memenangkan penghargaan Asia-Pacific Stevie® Awards 2022 untuk menghubungkan produk kamu dengan pengguna yang relevan. Sebuah solusi bernama Contextual intelligence yang akan membantu para pengiklan untuk menjangkau pemirsa yang sedang mencari konten secara aktif.

Teknologi eksklusif milik MGID ini menggunakan pencocokan multi-term, memperhitungkan semua kata-kata, termasuk frekuensi dan hubungannya dengan kata-kata lain pada halaman, untuk menentukan arti sebenarnya dari sebuah konten.

Dengan begitu, para pengiklan dapat menjangkau konsumen saat mereka paling siap untuk melakukan pembelian dengan memberikan iklan yang sejajar dengan konten di halaman web mana pun.

Maka hasilnya adalah pengalaman pengguna yang lebih relevan, brand safety yang terjamin dan kinerja kampanye yang ditingkatkan.

Fitur lain yang tak kalah keren adalah

  • traffic insights
  • selective bidding
  • audience reach
  • retargeting
  • dan masih banyak lagi.

So tidak ada alasan untuk tidak mencoba menggunakan MGID sebagai salah satu kanal pemasaran dan promosi kita.

Studi Kasus Native Ads

C&R, online shop jam tangan di Indonesia, menargetkan untuk menjual produk jam tangan menggunakan iklan native di MGID.

Ada pun target audiens nya adalah: Laki-laki, perempuan, yang ingin membeli jam premium tetapi tidak punya cukup uang untuk membeli jam tangan dari merek terkenal.

Berikut strategi kampanye yang dilakukan:

1. Menggunakan berbagai macam tipe iklan untuk menarik perhatian pengguna.
2. Halaman penawaran dengan keterlibatan unik yaitu diskon 90%.
3. Formulir pemesanan.
4. Call-center untuk menyetujui pembelian.

C&R menjalankan kampanye iklan selama 1 bulan dengan hasil sebagai berikut:

Dari gambar tersebut, terlihat jika besarnya biaya cost per sale rata-rata adalah $4 per penjualan jam tangan. Jika satu penjualan jam tangan memberikan profit $10, maka keuntungan bersihnya adalah $6 per jam dimana spend sebesar $464 akan memberikan profit sebesar $696.

Dari studi kasus ini, kita dapat melihat jika:

  • Biaya per klik relatif murah
  • Jika memang dibutuhkan, kita dapat menggunakan strategi hard selling dalam beriklan. Meski demikian, saya lebih merekomendasikan metode soft selling dalam berpromosi.
  • Paling penting, it works! Terjadi konversi dan penjualan dari iklan yang sederhana.

Faktanya, MGID sudah digunakan dan dipercaya oleh brand-brand besar dan terbaik di dunia dan Indonesia. Juga usaha level UMKM sepertimu.

Dan tentu saja, ada banyak strategi dan skenario lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konversi dan ROAS saat menggunakan Native Ads.

Apa pun itu, Native Ads adalah sesuatu yang harus kamu coba. Ini akan cocok bagi kamu sedang mencari alternatif iklan berbayar atau memperluas target pengguna dengan jenis iklan dan kampanye yang berbeda.

Untuk mengenal platform ini lebih jauh, silakan langsung klik disini.

telegram

About the author

Rianto Astono

an author, book obsessive, writing enthusiast, associate, blogger. Internet marketer since 2004.

Get in touch

Please send your email directly to rianto@gaptex.com or follow me via social channels below: