Apa itu List Building?

A

Simak pengertian dan definisi List Building dalam bisnis secara lengkap melalui artikel ini.

“You don’t build a business. You build people. And then people build the business” – Zig Ziglar.

Apa itu List Building?

List = daftar, Building = membangun. Jadi list building itu = membangun daftar.

Apa pun bisnis Anda saat ini, jika Anda senantiasa membangun database (daftar) calon klien dan pelanggan dan terus berhubungan dengan mereka, maka Anda sedang melakukan list building secara konvensional.

Di internet, proses ini dipermudah dengan adanya alamat email dan tools email marketing.

Apabila menjangkau 50ribu konsumen adalah hal yang repot dilakukan di dunia nyata, maka menjangkau 50rb email via internet cuma butuh waktu kurang lebih 10 menit untuk mengetik dan 1 detik untuk mengirim.

Catatan Tentang List Building

Dan hal tersebut dapat Anda lakukan setiap hari, dapat dijadwalkan secara otomatis selama berhari-hari dan berbulan-bulan ke depan, dapat disetting otomatis dengan penjawab yang serba otomatis pula (autoresponder), dapat ditracking dan ditelusuri dengan laporan komprehensif.

Bayangkan jika Anda memang betulan memiliki list sebanyak 50ribu, maka dengan sekali klik Anda bisa menjangkau orang sebanyak stadion sepakbola yang siap membaca dan memperhatikan isi pesan Anda secara personal, baik dari dalam rumah, kantor, di perjalanan bahkan dari dalam kamar mandi.

Jadi, pekerjaan utama dari list building adalah bagaimana membangun daftar yang berkualitas, spesifik dan responsif, yaitu daftar orang-orang yang memiliki minat sama dalam sebuah list yang terus bertumbuh, kemudian Anda kirimkan penawaran menarik yang sesuai dengan minat yang mereka miliki dan menghasilkan banyak uang dari aktivitas itu.

Konsep list building

List building yang saya maksud dan yang merujuk pada konsep utama list building ala IM ya email list, bukan yang lain. Jangan banyak improvisasi atau mikir terlalu kreatif ^_^

List building ya email list. Dan zaman skrg orang yang tidak menggunakan email atau tidak mengganggap email sama pentingnya dengan no hape sudah saatnya keluar dari calon prospek kita. Kecuali bisnis Anda berurusan dengan orang-orang tua atau jompo.

Konsep utama dari list building adalah ‘membangun’ bukan ‘mendapatkan’ list email. Kalau cuma mendapatkan itu namanya ‘list getting’.

Membangun list dilakukan dengan cara sadar dan sukarela, artinya setiap orang yang memberikan email tahu jika ia memberikannya dan merasa senang melakukan itu.

Demikianlah konsep utama membangun list yang responsif, tak hanya list yang gemuk tapi tak bernilai melainkan fokus pada list berkualitas yang dapat menjadi aset jangka panjang.

Cara Paling Mudah Melakukan List Building – Bangun list konsumen Anda sendiri

Tahukah Anda, apa maksud dari ucapan “terima kasih” yang dilontarkan konsumen kepada Anda setelah mereka membeli sesuatu dari Anda?

Basa-basi? Kebiasaan?

Bukan!

Jika produk yang Anda jual sungguh bermanfaat dan mereka senangi, maka “terima kasih” itu berarti “terima kasih telah memberikan solusi atas permasalahan saya, saya akan senang menerima tawaran Anda lain kali, saya akan senang mendapatkan solusi dari Anda lain kali, saya senang mengeluarkan uang untuk itu. Kalau ada penawaran bagus, jangan lupa kabari saya.”

Kira-kira itulah makna dari terima kasih yang diucapkan.

Jadi, seharusnya tidak ada istilah closing-closing, karena istilah yang betul adalah opening. Babak baru hubungan penjual dan pembeli telah naik level satu tingkat.

Maka inilah yang harus Anda lakukan :

Setiap kali ada orang yang membeli sesuatu dari Anda, Anda harus meminta nama dan email mereka untuk dimasukkan ke dalam sebuah list (bisa manual, bisa melalui form, boleh single optin, boleh double optin). >> teknis ini kita bahas secara khusus nanti.

Terus ‘gemukkan’ list tersebut dan terus bangun hubungan yang baik dengan list tersebut. Jika suatu saat Anda memiliki penawaran bagus, maka Anda bisa menghubungi semua list secara personal hanya dalam hitungan menit dan satu klik.

Dan saya beritahu rahasianya, list buyer (konsumen) inilah list yang paling mudah Anda buat dan paling powerful, paling responsif dengan konversi paling hebat dibandingkan seluruh jenis list yang nantinya Anda miliki. Trust me.

Istilah-istilah penting List Building

Sebelum masuk ke pelajaran yg lebih teknis lagi, mari kita simak dulu beberapa istilah-istilah penting dalam list building :

  • Leads : orang, user, konsumen, pelanggan, buyer, calon prospek yang masuk ke dalam list.
  • Optin form : form yang dibuat untuk ‘menangkap’ leads. Biasanya terdiri dari 2 kolom, nama dan email.
  • Single optin: sistem input form satu kali. Artinya emai akan langsung masuk list ketika disubmit. Biasanya rentan dengan leads yang tidak valid karena bisa saja alamat email yg dimasukkan salah dan sembarang.
  • Double optin: sistem input form dengan konfirmasi. Artinya setiap email yang masuk harus dikonfirmasi dengan klik link konfirmasi dari email yang secara otomatis dikirim oleh sistem. Leadsnya pasti valid sehingga tingkat respon akan lebih baik.
  • Thank you page: laman yang muncul setelah leads mendaftarkan diri. Bisa disetting sesuai keinginan. Pada sistem double optin, laman ini biasanya berisi perintah untuk melakukan konfirmasi.
  • Confirmation page: hanya ada pada sistem double optin. Laman ini muncul ketika leads mengklik link konfirmasi pada emai yang diterima. Isinya bisa macam-macam sesuai keinginan.
  • Newsletter: email yang dikirimkan kepada list.
  • Open rate: prosentasi email yang dibuka oleh leads.
  • Click rate: prosentasi klik yang dilakukan oleh leads yang membuka email.
  • Bounce rate: prosentasi newsletter yang tidak sampai kepada leads karena berbagai faktor. Biasanya pada sistem single optin, angka bounce rate akan tinggi.
  • Unsubscriber: leads yang memutuskan untuk keluar dari list karena berbagai alasan, bisa merasa terganggu, email tak relevan atau tak merasa pernah mendaftarkan diri.
  • Squeeze Page: Landing Page yang bertujuan khusus hanya untuk List Building (menangkap leads)

Email Marketing vs Social media Marketing

Hari-hari ini, hampir semua orang menghabiskan waktu setiap hari di social media.

Tapi tahukah Anda, jika :

Facebook memiliki sistem edgerank yang membatasi status Anda terlihat oleh seluruh audience yang Anda inginkan. Twitter memiliki timeline yang sangat padat, dimana dalam hitungan menit promosi bisnis Anda akan segera tenggelam.

Sementara itu, email akan mendarat tepat ke dalam inbox prospek Anda, membuat ponselnya bergetar dan tersimpan dengan baik sehingga mudah dibaca atau dicari kembali.

Dan jika Anda melakukannya dengan benar, maka ketika prospek membuka email dan membacanya, itu sama seperti Anda sedang memanggil dan membisiki penawaran Anda kepada mereka secara personal.

Gosip & Fakta tentang Email Marketing & List Building

Gosip: email marketing mulai mati digantikan oleh sosial media. Fakta: email marketing telah hidup dari zaman dulu dan semakin baik dari waktu ke waktu.

Justru yang datang dan pergi adalah sosial media itu sendiri. Lihatlah bagaimana friendster, orkut, google buzz, myspace, plurk, dan lain2 seluruhnya telah atau sedang tumbang perlahan-lahan.

Bukan tak mungkin facebook dan twitter yang saat ini jaya juga akan mengalami hal yang sama beberapa tahun mendatang.

Jadi, membangun list email dari sekarang adalah membangun aset bisnis jangka panjang, tak peduli apa pun yang terjadi pada trend online di masa mendatang.

Simak artikel selengkapnya tentang List Building disini.

Regards,
RA

telegram

About the author

Rianto Astono

an author, book obsessive, writing enthusiast, associate, blogger. Internet marketer since 2004.

Get in touch

Please send your email directly to rianto@gaptex.com or follow me via social channels below: