Kita hidup dalam dunia yang sibuk (atau sok sibuk).
Kalau kamu doyan selfie, maka hidup tambah rempong lagi.
Pekerjaan yang banyak di waktu yang terbatas kerap menuntut kita untuk lebih produktif, lebih lincah, lebih cepat atau lebih rajin.
Tapi di hari-hari yang hektik, kita justru sering mengalami ini: sudah kerja keras bagai kuda, sudah rajin bukan main, sudah capek luar biasa, namun saat matahari terbenam, hari mulai malam, terdengar burung hantu, suaranya merdu, kukuk, kukuk, kukuk kukuk kukuk, ternyata kita tidak menyelesaikan apa pun.
Hadeh.
.
Di Finlandia, anak-anak sekolah mendapatkan 15 menit waktu istirahat atau bermain setiap 45 menit mereka belajar, dan Finlandia jadi salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik dengan skor tes tertinggi di seluruh dunia.
Sementara itu, sistem pendidikan super padat di negara berkembang seperti Indonesia (juga di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat) yang punya skor tes jauh lebih rendah, waktu istirahat yang diberikan hanya 2×15 menit untuk hampir 7 jam belajar.
Mari simak catatan selengkapnya.
= Disclaimer =
➖ Harap luangkan waktu karena catatan ini akan cukup panjang.
➖ Silahkan membaca tulisan ini secara perlahan dan menyeluruh supaya tidak salah kaprah terhadap judul dan konten yang berada di dalamnya.
➖ Anda dapat menjadikan catatan ini sebagai rujukan, hanya selama itu masuk akal dan cocok bagi bisnis dan diri Anda.
➖ Silahkan save atau share supaya tidak hilang, dapat dibaca kembali dan bisa bermanfaat bagi teman2 yang lain.
The Paradox: Saat malas lebih baik
Relasi antara Rajin dan Malas adalah sebuah paradoks.
Bill Gates pernah berkata: “Saya akan selalu mencari orang malas untuk pekerjaan yang sulit. Sebab ia akan mencari cara paling mudah untuk menyelesaikannya.”
Sebab sesungguhnya orang malas lah yang menemukan:
– Sepeda; karena malas berjalan.
– Escalator; karena malas naik tangga.
– Speaker; karena malas teriak.
– Remote; karena malas bolak-balik,
– dst
.
.
Malas adalah biang inovasi dan hanya orang malas yang rajin untuk terus mencari terobosan baru.
Demikianlah, malas itu (ternyata) pangkal rajin.
Tentu saja, malas yang saya maksud di catatan ini bukan orang yang tidak mau ngapa-ngapain, tidak mau kerja, seharian tidur melulu, tak sudi bergerak …
Sebab itu namanya culas
atau berat pantat…
Pemalas yang kita bahas disini adalah mereka yang mencari jalan keluar dari status quo untuk dapat mengerjakan lebih banyak dengan cara yang lebih santai, demi mengatasi fenomena berikut:
👉 dunia yang begitu sibuk
👉 waktu yang begitu sedikit
👉 pekerjaan yang menumpuk
👉 gangguan yang begitu banyak
👉 aturan yang begitu ketat
👉 kebiasaan yang begitu kaku
👉 norma yang begitu baku
.
.
.
❓ Lalu bagaimana cara terbaik untuk jadi pemalas?
Jika itu pertanyaannya, maka jawabannya (lagi-lagi) sebuah paradoks:
Bangun lebih pagi.
.
Iya. Anda tidak salah baca.
Cara terbaik untuk jadi pemalas adalah bangun lebih pagi.
➡ Jika Anda bangun sebelum jam 6 pagi, silahkan atur waktu bangun 1 jam lebih cepat. Misal: Anda bangun jam 5, maka bangun lah jam 4.
➡ Jika Anda bangun sesudah jam 6 pagi, maka bangunlah 2 jam lebih awal. Misal: Anda bangun jam 8, maka bangunlah jam 6. Biasakan diri terlebih dahulu. Goal Anda berikutnya adalah bangun sebelum matahari terbit.
.
Rumus yang digunakan untuk menjelaskan ini cukup sederhana.
✏ Jika Anda bangun siang, waktu Anda akan lebih sedikit. Dengan waktu yang terbatas, Anda bekerja terburu-buru. Anda akan sibuk agar tak terlambat. Anda akan stress dikejar-kejar. Dan saat pekerjaan lebih banyak dari waktu yang ada, karena tidak direncanakan dengan baik di awal hari, Anda akan mengalami hari yang buruk.
Jika ada satu alasan yang lebih payah dari “lupa”, maka itu adalah “kesiangan”.
✏ Sebaliknya dengan bangun lebih pagi, Anda punya waktu lebih banyak. Dengan waktu yang lebih banyak, Anda dapat bekerja dengan lebih santai, tak hanya saat pagi, tetapi sepanjang hari. Studi menunjukkan bahwa orang yang bangun pagi akan merasa lebih berenergi dan menghabiskan waktu yang lebih sedikit untuk menyelesaikan lebih banyak pekerjaan.
Cocok banget untuk orang yang malas.
Berikut beberapa catatan terkait dengan bangun pagi yang dapat Anda jadikan referensi:
.
.
.
✔ Bangun lebih pagi baik untuk spiritual
.
.
Anda bisa sembahyang atau sembahyang yang lebih khusyuk. Anda bisa mengucap syukur atau melakukan refleksi. Anda bisa meditasi atau semedi. Anda bisa berpikir, duduk santai, menarik nafas panjang, relaksasi atau hanya sekedar diam dan berleha-leha.
.
.
✔ Bangun lebih pagi baik untuk mood & kebahagiaan
.
.
Anda bisa melakukan hal-hal yang Anda suka seperti membaca buku, membaca berita, mendengarkan musik, bermain dengan hewan peliharaan, melukis, bongkar mainan, menata rumah sambil bersih-bersih atau bahkan joget-joget sendiri.
.
.
✔ Bangun lebih pagi baik untuk kesehatan
.
.
Bangun pagi adalah sesuatu yang baik bagi tubuh. Saat telah jadi kebiasaan, maka Anda pun akan secara otomatis tidur lebih awal dimana pada jam tersebut kualitas tidur merupakan yang paling oke.
Saat bangun lebih pagi, Anda juga punya waktu luang untuk bergerak atau berolahraga. Gerakan merapikan tempat tidur ditambah beberapa set push up atau lari keliling komplek sudah lebih dari cukup untuk membuat Anda bugar dan senantiasa fit.
Jangan kuatir dengan kurang tidur. Sebab Anda selalu bisa mengambil waktu di siang hari untuk tidur sejenak. Cukup 15 hingga 45 menit untuk re charge. Ini juga baik bagi kesehatan Anda. Lagipula, kata mas ustad teman saya, cuma setan doang yang kagak bobo siang.
.
.
✔ Bangun lebih pagi baik untuk pekerjaan
.
.
Percaya saya, se banyak-banyak dan se pol-polnya yang kamu kerjakan sambil begadang, semua itu akan lebih cepat beres saat kamu kerjakan pagi hari.
Sebagai mantan kalong yang punya jam kerja terbalik selama bertahun-tahun, saya sudah membuktikannya sendiri.
Pada tulisan saya sebelumnya yang berjudul “Jangan Fokus”, saya menyarankan Anda untuk menyelesaikan tugas-tugas yang lebih kecil yang dapat Anda kontrol alih-alih terpaku pada goal-goal yang besar. Jika belum baca, silahkan klik disini.
Pagi adalah waktu terbaik bagi Anda untuk membuat perencanaan, melakukan review dan mencatat apa saja yang akan Anda selesaikan hari ini.
.
.
✔ Bangun lebih pagi baik untuk sepanjang hari
.
.
Dengan waktu yang lebih banyak, perencanaan yang lebih matang, mood yang lebih positif dan energi yang lebih besar, maka Anda dapat menghabiskan waktu seharian dengan lebih santai.
Dan benar kata Tim Ferris, jika Anda memenangkan pagi, maka Anda akan memenangkan hari tersebut.
.
.
.
💥 Sekarang mari kita susun tentang morning routine yang dapat Anda kerjakan secara berurutan maupun acak supaya harimu jadi lebih santai:
.
.
👉 Bangun sebelum matahari terbit
👉 Merapikan kasur
👉 Berdoa / meditasi
👉 Bergerak / olahraga
👉 Mandi matahari pagi dan air dingin
👉 Melakukan hal yang Anda sukai
👉 Mereview dan membuat plan berisi task-task kecil yang sederhana dan mudah untuk Anda selesaikan hari ini
.
.
.
Ok.
Sebagai penutup, saya ingin mengulang kembali apa yang ditulis di awal catatan ini, bahwa: semakin lama waktu kita belajar, semakin kita rajin, tak menjamin akan semakin baik pula hasilnya.
Jadi: jangan buru-buru untuk rajin, lebay, apalagi pasang goal terlalu tinggi.
Dibutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan yang sudah mengakar selama bertahun-tahun. Fokuslah pada hal-hal kecil yang paling mudah untuk Anda selesaikan. Santai, pelan-pelan dan sedikit pemalas mungkin akan jauh lebih baik.
Sebab begini lah permainan dan puncak paradoksnya:
Ayam yang bangun lebih pagi memang mendapatkan cacing duluan, tapi jangan lupa jika cacing yang dimakan itu adalah yang keluar dari lubang pertama kali.
Semoga cacing itu bukan kita.
Semoga bermanfaat,
RA