Senjakala “Mau”: Facebook Newsfeed Update 2018

S

Pada 12 Januari 2018, Facebook merilis sebuah pengumuman (yang cukup membingungkan sekaligus mengejutkan) tentang bagaimana mereka akan merubah komposisi konten yang muncul pada newsfeed secara drastis dalam waktu beberapa bulan ke depan.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Zuckerberg melalui akun Facebook pribadinya, ditambah sebuah artikel berita dari Adam Mosseri, Head of News Feed, dalam laman resmi Facebook Business.

Disebutkan jika fokus utama Facebook di tahun 2018 ini adalah untuk mengembalikan visi besar saat pertama kali sosial platform ini diciptakan: membuat orang-orang semakin dekat dan membangun relasi sosial dengan orang yang berarti bagi mereka.

Facebook ingin memastikan jika waktu yang dihabiskan seseorang di Facebook adalah waktu yang dihabiskan dengan baik.

Ini merupakan reaksi dari banyak umpan balik yang dikirimkan oleh pengguna Facebook yang mengeluhkan jika konten publik, termasuk post dari laman bisnis, brands dan media, terlalu meriuhi Newsfeed sehingga menenggelamkan konten dan status lainnya.

Perubahan Newsfeed = Perubahan Edgerank

Berubahnya komposisi di Newsfeed sama artinya dengan perubahan edgerank, kondisi yang memang sudah dirasakan sejak beberapa minggu belakangan, ketika Facebook dengan sangat perlahan terlihat sedang melakukan test dengan menampilkan konten (seringkali) secara random yang kadang membuat kita terheran-heran dengan kemunculan status dari orang yang tidak pernah kita lihat sebelumnya meski orang tersebut berada dalam lingkaran pertemanan kita.

Tak heran, kita dapat merasakan penurunan engagement yang terjadi secara umum pada keseluruhan ekosistem di Facebook.

Lebih lanjut, dalam rilis beritanya, Adam Mosseri, menuliskan akan memberi prioritas pada konten yang mengandung percakapan (komentar), diskusi dan interaksi antar pengguna untuk muncul di Newsfeed pada posisi yang lebih atas. Beberapa contoh diantaranya adalah post yang meminta saran dari teman, rekomendasi tempat wisata dari teman, juga artikel atau video yang memicu diskusi dalam jumlah yang banyak.

Jenis konten lain yang juga akan mendapatkan perhatian khusus dari Facebook untuk menempatkannya dalam posisi yang tinggi di Facebook adalah Live videos yang disinyalir punya kecenderungan engagament 6x lebih tinggi dibandingkan video biasa.

Pages dan Ads

Facebook sepenuhnya menyadari ketersediaan ruang yang terbatas di newsfeed dan akan akan lebih untuk memprioritaskan post dari teman dan keluarga ketimbang public post yang berasal dari Page bisnis, brands dan berita yang bersifat public post.

Kondisi tersebut diatas memicu berbagai analisa dan kontroversi tentang bagaimana posisi Ads dalam Newsfeed dan apa pengaruh update edgerank terbaru ini bagi Facebook Advertiser.

Sebab jika ada pihak yang harus disalahkan berkenaan dengan ramainya konten yang beredar di newsfeed yang disebutkan “tidak berarti” karena tidak berasal dari “teman dan keluarga dekat”, maka itu salah satunya adalah Facebook sendiri yang telah menyediakan platform periklanan yang diatas kertas jadi corong pemasukan utama mereka.

Engagement-Bait

Beberapa tahun belakangan, Clickbait menjelma seperti virus yang dibenci oleh hampir seluruh pengguna internet, tak terkecuali Facebook yang terang-terangan memberangusnya seperti anjing galak. Setiap headline, judul dan konten yang mengandung clickbait nyaris hampir tidak lagi memiliki tempat di newsfeed.

Tetapi marketer toh selalu punya cara untuk mengelabui edgerank dengan melakukan trik lain yang memaksa konten muncul secara terus-menerus di newsfeed.

Namanya Engagment-Bait.

Contoh paling mudah adalah status yang mengundang komentar “amin” atau “mau” yang begitu akrab dipraktikan dalam dunia IM.

Sayang beribu sayang, Facebook juga akan segera menghukum konten semacam ini dengan menurunkan posisinya karena menganggapnya sebagai “interaksi yang tidak berarti”.

Kesimpulan

Tentu saja masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan tentang apa yang akan terjadi di Facebook selanjutnya setelah perubahan edgerank yang dijanjikan akan dilakukan secara dramatis tahun ini. Anda dan saya hanya dapat menyongsongnya dan segera melakukan analisa mendalam setelah itu terjadi.

Tapi mungkin inilah saatnya bagi kita untuk memperbaiki konten dan cara berinteraksi seraya menghadirkan sesuatu yang berkualitas, yang “punya arti” untuk teman-teman Facebook yang kita miliki.

 

Semoga bermanfaat,

RA

telegram

About the author

Rianto Astono

an author, book obsessive, writing enthusiast, associate, blogger. Internet marketer since 2004.

Get in touch

Please send your email directly to rianto@gaptex.com or follow me via social channels below: