Masih seputar WhatsApp. Ini merupakan kelanjutan dari pembahasan fitur Click to Chat milik WhatsApp yang sudah kita bahas sebelumnya disini.
Pada posting kali ini, saya akan membahas 2 hal mengenai WhatsApp untuk memberikan insight kepada Anda: (1) Marketing ala WhatsApp dan (2) Cara untuk membawa fitur Click to Chat ke level yang lebih tinggi.
The WhatsApp Messenger
Tepat 25 tahun lalu di bulan ini, persisnya pada 3 Desember 1992, SMS pertama di dunia dikirimkan. Tapi kini layanan tersebut telah digerus waktu dan mungkin hanya akan jadi kenang-kenangan di masa mendatang.
Namun begitu, manusia toh tetap membutuhkan cara untuk berkirim pesan serta berkomunikasi, justru malah semakin bergantung pada layanan semacam itu.
Maka WhatsApp pun jadi gacoan. Tak heran, sebab layanan messaging milik Facebook ini GRATIS, sangat mudah digunakan, sangat mirip dengan SMS karena menggunakan no hape sebagai ID, private, kaya fitur dan bebas iklan walau entah sampai kapan.
Tatkala layanan lain dipenuhi iklan dan broadcast message sembarang, WhatsApp setidaknya sampai hari ini masih bersih dari iklan dan hanya bisa menerima broadcast dari orang-orang yang nomor kontaknya ada di handphone kita.
Demikianlah, engagement rate dari WhatsApp berada di angka 70%, jauh-jauh lebih tinggi dibandingkan layanan serupa lainnya.
Taruhan, Anda juga pasti merupakan salah satu pengguna WhatsApp kan? Karena walau menggunakan atau tidak menggunakan WhatsApp belumlah tentu menandakan strata seseorang, tetapi orang yang tidak menggunakannya kemungkinan besar berada di luar target audience dari seluruh pemilik bisnis, terlebih jika itu online. Juga target pembaca blog ini.
Marketing ala WhatsApp
Saya bukanlah seorang WhatsApp marketer sejati, sebab bagi saya WhatsApp merupakan jalur yang bersifat sangat pribadi. Namun jika datang saatnya untuk berkomunikasi atau berbelanja atau berbisnis atau berkasih-mesra, WhatsApp lah jalur komunikasi yang saya pilih pertama kali.
Untungnya saya punya seorang teman, pebisnis online yang sukses dengan penghasilan luar biasa dari toko online yang mungkin mirip seperti Anda, yang menggunakan WhatsApp secara intens dalam penjualannya. Bisnis telah dilakoninya selama 2 tahun terakhir, dari single fighter hingga memiliki team CS yang amat banyak.
Ketika saya tanyakan apa kunci suksesnya untuk closing secara gila-gilaan, jawabannya: karena ia hanya menggunakan WhatsApp sahaja. Sebab SMS terlalu kuno dan LINE terlalu alay dan Telegram terlalu canggih. Sementara Shopping Cart masih belum tiba saatnya untuk digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia.
Lanjutnya lagi: Dengan mengerucutkan pilihan, menyederhanakan tahapan, mempercepat obrolan dan mengoptimalkan seluruh chat yang masuk dengan follow up-follow up berkelanjutan, maka closing akan mencapai tingkat yang sangat serius.
Tentu saja, semenjak awal tahun ini, kawan saya yang sukses seperti Anda itu juga memanfaatkan WhatsApp Click to Chat yang semakin mempermudah dan meringankan calon pembeli untuk mendekat. Sekali klik langsung chat, langsung ada pre-filled text, dan hanya butuh tambahan 1 sentuhan lagi untuk masuk ke dalam jalur komunikasi transaksional.
Saya jelas setuju. Sebab buku berjudul Storybrand yang ditulis oleh Donald Miller yang baru-baru ini saya baca mengatakan jika salah satu trik penting dalam melakukan pemasaran online adalah dengan menurunkan jumlah kalori yang harus dibakar oleh calon konsumen ketika berhadapan dengan penawaran yang kita berikan plus memperjelas call to action sejernih mungkin.
Semakin mudah dan ringan dan cepat mereka sampai kepada kita, semakin besar pula potensi closingnya. Semakin jelas pre-filled text yang menjadi call-to-action, semakin cepat pula kita menuju bagian idaman dari setiap penjual barang: “oke gan, noreknya berapa?” ^_^
Level yang lebih tinggi dari Click to Chat
Lalu tibalah saatnya saya untuk masuk dan ambil bagian. Setelah belajar banyak WhatsApp marketing dan berdecak-decak kagum melihat mutasi rekeningnya, sebagai seorang Facebook Marketer, saya melihat potensi lain dari Click to Chat yang dapat membawanya ke level yang lebih tinggi. Naik kelas.
Pertama, menyederhanakan seluruh proses pembuatan link click to chat yang njlimet menjadi lebih mudah dan cepat. Cukup masukkan nomor, masukkan pre-filled text, save, maka jadi itu barang (link).
Kedua, menampilkan link Click to Chat menjadi sebuah icon atau chatbox yang eye catchy, mencolok, sticky (muncul terus) dan gampang sekali disentuh. Tentu tanpa besusah-susah untuk membuatnya, cukup set-set-set-set, rebes.
Ketiga, alih-alih menggunakan Click to Chat link yang telanjang (baca: naked link) yang langsung membuka WhatsApp, ada baiknya membuat link yang mampu menyimpan data pixel terlebih dahulu sebelum membuka WhatsApp. Tentu saja proses tersebut tidak akan dirasakan oleh customer. Tidak ada bedanya sama sekali buat mereka. Kita lah yang nanti akan merasakannya pada angka yang muncul di mutasi rekening ^_^
Kegunaan dari menanam pixel ini sangat banyak, terpenting adalah untuk melakukan retargeting dan sebagai aset audience jangka panjang yang akan semakin memperluas jangkauan yang dapat kita sentuh.
Dan sudah pasti, integrasi pixel jangan yang susah-susah, cukup sekali klik, selesai.
Keempat, menjadikan Click to Chat link sebagaimana disebutkan diatas tak hanya dapat digunakan di website kita saja, melainkan juga di status Facebook serta social media lainnya. Juga di kolom komentar, forum, dan platform lainnya.
Plus, setiap klik yang terjadi dicatat dalam statistik yang komplit, berapa jumlahnya, apa browsernya, apa perangkatnya, darimana asal kotanya. Warbiasa ^_^
Kabar baiknya, seluruh hal yang saya ungkapnya diatas saat ini tak hanya sebatas angan-angan. Sebab saat ini juga Anda dapat juga menggunakannya seperti teman yang mengajari saya WhatsApp marketing tadi yang telah terlebih dahulu menggunakannya selama 2 minggu belakangan dengan senyum yang bertambah lebar.
Namanya toolsnya adalah Klikto.chat yang diciptakan spesial pakai telor, khusus bagi Anda para pebisnis online yang bersiap untuk melipatgandakan konversi penjualan di akhir tahun ini, tahun 2018 dan tahun-tahun berikutnya.
Simak langsung penampakannya disini: https://klikto.chat
Semoga bermanfaat,
RA
Be First to Comment