Cara Riset Keyword Untuk SEO

C

Keyword punya posisi istimewa dalam SEO.

Tak salah apabila selesai melakukan riset keyword maka dapat dikatakan kita telah berada pada setengah jalan dari seluruh pekerjaan dalam SEO.

Dan ide terbaik keyword berasal dari produk yang kita miliki, topik yang kita minati atau jalan monetisasi yang kita pilih.

Meski demikian, pemilihan keyword tidak bisa dilakukan secara sembarang, sebab kita harus melakukan riset mendalam terlebih dahulu sebelum dapat menggunakannya agar mendatangkan pengunjung organik yang tertarget.

Untuk itulah kita membutuhkan riset keyword.

riset keyword

Ingat Prinsip: SEO itu tidak menciptakan tren pencarian baru tetapi memanfaatkan demand yang sudah ada

Cara Riset Keyword Untuk SEO

Sebelum kita masuk pada panduan teknis tentang cara riset keyword, saya akan memperlihatkan terlebih dahulu 4 cara sederhana untuk menggali ide lebih jauh dari sebuah keyword.

Langkah Pertama

Pikirkan sebuah niche atau keyword yang ingin Anda garap. Jika sudah ketemu, tulis keyword tersebut dan sertakan seluruh queries yang dapat Anda temukan secara spontan.

Misalnya, keyword “nasi goreng”.

Berikut daftar queries yang tercetus di kepala saya dalam beberapa detik:

  • cara membuat nasi goreng
  • nasi goreng kambing
  • nasi goreng seafood
  • resep nasi goreng yang enak
  • dll

Langkah Kedua

Cocokkan queries yang sudah kita catat dengan memanfaatkan tools yang mampu menggali ide-ide lainnya. Gunakan tools yang sudah saya sediakan bernama KW Suggest.

Dari KW Suggest, ternyata kita dapat menemukan berbagai macam ide lainnya:

Sortir dan pilih daftar keyword diatas, terutama yang menarik dan yang panjang.

Langkah ketiga

riset keyword

Generate keyword dari daftar yang sudah kita buat untuk menemukan longtail keywords. Gunakan ubbersuggest secara gratis > https://ubersuggest.io

riset keyword

Seperti terlihat di gambar diatas, ada 11 keywords yang berhasil didapatkan dari keyword “nasi goreng kambing”. Lakukan hal yang sama untuk keyword lainnya dan simpan seluruhnya di notepad.

Langkah keempat

Lakukan riset lebih mendalam pada seluruh daftar keyword yang sudah kita miliki untuk mendapatkan beberapa saja yang ideal untuk digarap secara serius.

Riset Keyword Bahasa Indonesia

Pada dasarnya, melakukan SEO untuk konten lokal relatif jauh lebih mudah dibandingkan dengan konten berbahasa Inggris karena level kompetisi di Indonesia yang tidak seberat global. Ini berarti, menemukan keyword Indonesia yang masuk dalam kategori layak garap juga akan lebih gampang.

Sesungguhnya, kita dapat menggarap keyword dari niche apa saja yang diinginkan untuk website berbahasa Indonesia. Namun, terkecuali Anda memiliki produk dan passion dimana Anda harus fokus disana, berikut beberapa ide niche lokal yang punya “uang besar” untuk dikerjakan:

  • Forex
  • Saham dan turunannya
  • Kartu kredit, produk perbankan
  • Desain rumah
  • Diet
  • Gadget
  • Kesehatan
  • Parenting
  • Tutorial

Note: “uang besar” dikaitkan dengan keyword yang berhubungan erat dengan “transactional queries” dan memiliki nilai CPC yang cukup mahal, mengacu dari data Google Adsense. Dan tentu saja kita harus menggarap niche yang lebih spesifik dari daftar diatas serta tidak digabungkan secara sembarangan dengan niche yang berbeda.

Ketika list keyword sudah terkumpul, cek volume pencarian menggunakan Google Keyword Planner (GKP) dan ambil hanya keyword yang memiliki demand. Sebaiknya dengan volume > 100. Atau di GKP, nilainya adalah 100-1k.

Untuk memudahkan, saya akan mencontohkan bagaimana menggali dan melakukan riset keyword “hukum forex dalam islam”.

Selanjutnya, kita dapat melakukan search keyword tersebut melalui Google untuk melihat tingkat kompetisi di SERP:

Note: Agar hasil pencarian di Google milik Anda dapat memperlihatkan hasil seperti diatas, gunakan extension browser gratisan seoquake > www.seoquake.com.

Dari gambar diatas, terlihat beberapa indikasi yang cukup baik (lihat tanda merah pada gambar):

Results 305.000. Ini menandakan jumlah persaingan yang tidak begitu banyak. Nilai maksimal yang direkomendasikan adalah 1.000.000.

Urutan 1-4, SERP dikuasai oleh website non-authority, terlihat dari Alexa Rank yang gemuk-gemuk.
Bahkan pada urutan 4, kita dapat melihat sebuah web gratisan (wordpress) yang merupakan target untuk ‘ditenggelamkan’.

Selain wordpress, kita juga dapat ‘menenggelamkan’ web gratisan lainnya seperti blogspot, tumblr, dan sejenisnya. Semua model web seperti ini masuk kategori “easy to outrank”.

Lebih lanjut, berikut penampakan urutan berikutnya, dari 5-10:

Di urutan 6, kita pun dapat melihat blogspot yang siap untuk ‘ditenggelamkan’. Juga tidak adanya high authority web di keseluruhan pejwan.

Dengan demikian, secara teoritik, keyword “hukum forex dalam islam” layak untuk digarap dan relatif mudah dimenangkan di pejwan bahkan tanpa optimasi off page sekali pun. Kita dapat mengintip konten yang dimiliki oleh website yang berada di pejwan dan membuat yang lebih bagus dari itu semua.

Untuk menemukan berbagai macam keyword layak garap pada niche yang sama dengan lebih mudah, kita dapat memanfaatkan SERP Google melalui pendekatan berbeda.

Dua hal yang dapat dilakukan:

  • Mengintip keyword kompetitor menggunakan trik Histats.
  • Memanfaatkan footprint dari plugin SEO Searchterms tagging.

Mari kita bahas.

Riset Keyword: Trik Lain

Saya akan menunjukkan 2 cara diantara 1001 metode lain yang dapat digunakan untuk menggali keyword hanya melalui SERP yang ditampilkan oleh Google.

Kedua cara ini dapat diterapkan untuk mencari keyword berbahasa Indonesia maupun Inggris. Tetapi pada catatan ini saya masih akan berfokus pada penerapannya untuk bahasa Indonesia saja.

CARA PERTAMA

Menggunakan footprint dari salah satu plugins wordpress yang cukup populer, SEO searchterms tagging 2 (STT2).

Sebagai informasi, meski plugin ini sudah dihapus dari laman resmi wordpress plugins dan memicu berbagai kontroversi mengenai apakah ia menguntungkan atau merugikan, STT2 telah digunakan lebih dari 100rb website berbasis wordpress.

Selanjutnya kita akan memanfaatkan footprint yang ada untuk menemukan ide-ide keyword yang dapat kita kelola lebih lanjut.

Sebagai contoh, mari kita kembali ke niche tentang Forex dengan keyword “trading forex”.

Berikut adalah search string yang dapat dimasukkan di Google:

"incoming search terms" + "keyword"
"recent search terms" + "keyword"

(1) jangan lupa untuk menyertakan tanda petik (2) untuk pencarian keyword berbahasa Indonesia, gunakan Google.co.id.

Jadi, kita akan melakukan pencarian di Google.co.id:

"incoming search terms" + "trading forex"

Setelah itu, buka satu per satu laman website yang muncul di laman pertama (atau laman 2) dan catat seluruh ide keyword yang ditampilkan. Biasanya, daftar keyword dapat Anda temukan di bagian bawah konten.

Pada kasus ini, saya berhasil membuat daftar keyword sebagai berikut:

Langkah berikutnya adalah mengolah ide-ide keyword diatas menjadi keyword yang layak digarap, melakukan verifikasi volume pencarian (demand) melalui GKP dan membuat konten dari keyword tersebut.

Jika belum puas, kita masih bisa melakukan berbagai macam eksperimen dan pencarian atas keyword lainnya. Selain itu, kita juga dapat menggunakan opsi footprint selanjutnya, yakni “recent search terms” + “keywords”.

CARA KEDUA

Mengintip data histats dari kompetitor yang kita miliki.

Sebagai contoh, mari sekali lagi kita kembali ke niche Forex dengan keyword yang berbeda, yaitu: “cara main forex lewat android”.

Pada halaman satu dari keyword yang dicari, kita akan membuka satu demi satu website yang tampil dan ‘mengintip’ source-nya untuk menemukan SID code histats. Caranya adalah dengan klik kanan dan klik “view page source”:

Setelah itu, kita akan melakukan pencarian dengan menggunakan control + F dan mengetik “histats” (tanpa tanda petik).

Cara ini terbilang cukup menantang dan membutuhkan waktu karena tidak semua website menggunakan histats dan tidak semua histats disetting terbuka untuk public (unlock), tetapi jika berhasil menemukannya, kita akan mendapatkan tampilan sebagai berikut:

Pada gambar diatas, SID-nya adalah 2215740. Berbekal nomor ini, kita dapat membuka alamat di browser:

http://histats.com/viewstats/?act=2&sid=XXXXXX dimana XXXXXX diganti dengan SID tersebut.

Jika histats terbuka, kita dapat mengintip keyword yang masuk dari search engine pada website tersebut dengan klik pilihan: Traffic Sources > search engines.

Lalu pilih range yang besar untuk menampilkan data yang lebih banyak:

Next, seperti biasa, silahkan olah, gali dan kembangkan ide-ide yang muncul dan jangan lupa untuk melakukan verifikasi volume pencarian menggunakan GKP untuk mendapatkan keyword yang layak untuk digarap.

Jika belum puas atau belum menemukan apa yang dicari, tentu saja Anda masih dapat mengulanginya sampai sejuta kali.

Namanya saja RISET, sudah barang pasti akan membutuhkan banyak proses, percobaan dan menuntut konsistensi sebelum memperoleh hasil atau kesimpulan yang diinginkan. Dan percayalah jika kedua cara diatas mampu menghadirkan berbagai macam ide yang bahkan tidak mampu diberikan oleh tools premium berbayar sekalipun.

Prinsip & Tools Riset Keyword Bahasa Inggris

Secara prinsip, cara yang dijabarkan diatas juga dapat digunakan untuk riset keyword berbahasa Inggris.

Namun sebelum saya memberikan beberapa referensi lanjutan yang berhubungan langsung dengan keyword berbahasa Inggris, ada baiknya kita terlebih dahulu mengulas butir-butir mendasar yang membedakannya dari keyword untuk konten berbahasa Indonesia.

  • Tak seperti market lokal dimana di atas kertas kita hanya akan bersaing dengan sesama “pemain” lokal, pada konten berbahasa Inggris kita akan bersaing dengan “pemain” dari hampir seluruh dunia.
  • Alasannya karena market berbahasa Inggris memiliki kue yang sangat besar dengan traffic value yang amat tinggi. Nilainya mungkin mencapai 10-20x lipat lebih banyak dari market lokal untuk niche yang sama.
  • Google pun mendapatkan porsi penghasilan terbesar dari space iklan mereka untuk konten berbahasa Inggris.
    Maka tak heran apabila Google memberikan perhatian lebih kepada konten berbahasa Inggris dibandingkan bahasa lainnya (termasuk Indonesia), sehingga algoritma terbaru biasanya akan diberlakukan pertama kali pada konten berbahasa inggris sebelum diadaptasi pada bahasa lainnya. Jaraknya bisa makan waktu sampai bertahun-tahun.
  • Inilah alasan mengapa spamming dalam bentuk konten, backlinks maupun nama domain masih kerap lolos untuk konten lokal, sesuatu yang sama sekali sudah “kadaluarsa” untuk digunakan ketika menggarap konten luar. Tetapi ini sesungguhnya hanya persoalan waktu saja. Sebab sekali “tsunami” itu datang, habislah semuanya terhantam.
  • Meski sekilas terlihat lebih susah, menggarap konten berbahasa Inggris masih sangat layak untuk dilakukan karena (sekali lagi) kuenya sangatlah besar.
  • Selain itu, berbagai macam tools yang tersedia akan lebih optimal tatkala digunakan untuk melakukan riset keyword berbahasa Inggris.
  • Kabar baiknya, dengan melakukan pemilihan keyword yang tepat, kurang kompetitif dan optimasi onpage yang tepat, kita bahkan sama sekali tidak membutuhkan optimasi offpage untuk dapat bertengger di pejwan. Ini sudah saya buktikan sendiri untuk sekitar 60% keyword yang saya garap dan menjadi sebuah keniscayaan pada algoritma dan sistem rank terbaru Google saat ini (rankbrain).

Maka, so, jadi…

Kunci untuk menggarap konten berbahasa Inggris adalah dengan menemukan keyword yang memiliki tingkat kompetisi rendah.

Dan mau tidak mau, suka tidak suka, enak tidak enak, setuju tidak setuju, kriteria primer dari keyword berkompetisi rendah, tak lain dan tak bukan adalah: longtail keyword, yaitu yang memiliki lebih dari 3 kata, kerap diistilahkan sebagai keyword “turunan”.

Turunannya siapa? Turunannya keyword utama lah. Kalo turunan bapakmu ya kamu itu orangnya ^_^

Lalu bagaimana cara “menurunkan” keyword utama secara mudah? Gampang, gunakan keyword generator.

Berikut daftar layanan keyword generator yang dapat Anda gunakan secara GRATIS:

  • https://ubersuggest.io/
  • http://smallseotools.com/long-tail-keyword-generator/
  • http://keywordtool.io/
  • http://lsigraph.com/
  • https://www.seocentro.com/tools/search-engines/keyword-suggestion.html
  • http://longtailgenerator.com/
  • dll

Ngapain Setelah Riset Keyword?

Sekarang adalah saatnya kita akan mengembangkan ide keyword yang sudah diperoleh dari beragam trik sebelumnya menjadi sebuah title alias judul yang menarik.

Untuk melakukannya Anda membutuhkan sebuah ilmu tambahan bernama: Copywriting.

Tentu tidak usah terlalu mendalam karena ini ilmu yang mahal dan lebih cocok untuk ads specialist dibandingkan pemain SEO.

Cukup yang dasar-dasar saja.

Prinsip Judul untuk SEO

Tak berbeda jauh dengan advertising pada umumnya, dalam SEO, hal yang pertama kali selalu dibaca adalah JUDUL. Baik oleh audience maupun Google.

Judul akan memberikan impresi awal, kesan, atensi serta keputusan bagi pembaca untuk meneruskan atau berhenti tanpa peduli dengan konten yang Anda miliki, sebaik apa pun itu. Judul yang buruk akan memberikan dampak yang tak kalah buruk bagi SEO.

Lalu bagaimana kriteria judul yang baik?

Terbaik adalah judul yang jika dibaca akan menarik minat secara personal dan atau yang mengandung berita. Tentu berdasarkan kata kunci yang sedang dicari oleh mereka.

Judul Pada SEO

Tentu saja. Pada SEO, syarat dari sebuah judul adalah harus mengandung keyword yang ingin kita bidik agar dapat bercokol di posisi hasil pencarian yang bagus.

Tapi kata kunci saja tidak cukup.

Judul setidaknya harus menjawab 4 hal berikut:

  • Siapa orang yang perlu untuk membaca?
  • Apa butir terpenting dari konten yang disajikan?
  • Mengapa mereka harus membaca isinya?
  • Apa keuntungan yang didapatkan ketika mereka membacanya?

Contoh:
Kata kunci:  Asuransi jiwa terbaik  Judul:  Catat! Daftar 10 Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik di Indonesia 

  • Mereka yang sedang mencari informasi tentang asuransi jiwa terbaik.
  • 10 daftar terbaik di Indonesia.
  • Karena lengkap. Tambahan kata “catat!” menimbulkan “rasa ingin tahu” serta memberikan penegasan akan isinya.
  • Tak hanya 1, melainkan sekaligus 10 daftar terbaik.

Selanjutnya, sebuah judul juga harus teroptimasi supaya memiliki fungsi yang akan bermanfaat untuk:

1. Menarik perhatian: Dalam waktu beberapa detik, perhatian akan tertuju pada judul yang menarik. Ada beberapa tips untuk menghadirkan tipe yang seperti ini:

  • Gunakan pilihan kata yang bersifat berita. Contohnya: new, discover, introducing, announcing, now, it’s here, at last, dan just arrived. Bahasa Indonesia: baru, temukan, memperkenalkan, mengumumkan, sekarang, disini, akhirnya dan yang baru.
  • Gunakan pilihan kata yang bersifat informatif. Contohnya: how to, why, sale, quick, easy, results dan proven. Bahasa Indonesia: bagaimana, mengapa, dijual, cepat, mudah, hasil dan terbukti.
  • Gunakan kata tanya jika cocok dengan konten. Contohnya: what, who, why, where, when dan how. Bahasa Indonesia: apa, siapa, mengapa, dimana, kapan, bagaimana.
  • (Jika memungkinkan), gunakan kata “FREE” atau Gratis karena tidak ada orang yang tidak menyukai sesuatu yang gratis.

2. Menyaring pembaca: Untuk meningkatkan relevansi yang berdampak baik pada SEO, gunakan judul yang mencerminkan target pembaca.

Berikut beberapa contohnya:

Untuk kata kunci “asuransi jiwa orang tua”, kita dapat membuat judul “Asuransi Jiwa Untuk Orangtua berusia diatas 65 tahun”. Ini jelas akan spesifik bagi kedua belah pihak: konten dan pembaca. Konten akan fokus membahas asuransi untuk orangtua yg usianya diatas 65 tahun dan orang yang membaca hanya yang orangtuanya diatas 65 tahun atau yg berencana akan membeli ketika orangtuanya berusia diatas 65 tahun.

Untuk kata kunci “rumah minimalis, kita dapat membuat judul “30+ Desain rumah minimalis 2 lantai 2018”. Ini juga akan spesifik menyaring pembaca yang ingin melihat desain rumah minimalis 2 lantai dan yang terbaru (tahun 2018).

Lalu berikut jenis judul yang harus dihindari:

  • Clikbait: Bagaimana pun, clickbait yang digunakan secara masif sudah jadi musuh bersama hampir seluruh layanan online saat ini, tak terkecuali SERP Google. Maka dari itu hindari sedapat mungkin clickbait pada judul konten Anda.
  • Gimmick & Missleading: Jangan gunakan kata-kata yang hanya menarik tetapi tak tercermin dalam konten yang dibuat. Ini akan membuat pengalaman pengunjung blog Anda menjadi buruk, juga pasti buruk untuk SEO secara keseluruhan.

Setelah judul dan konten, selanjutnya lakukan optimasi On Page SEO.

Catatan Akhir Tentang Keyword

  • Keywords terbaik adalah buying keyword.
  • Keywords terbaik adalah yang long-tail, lebih dari 3 kata.
  • Judul terbaik mengandung keyword + imbuhan, akhiran, sisipan kata-kata sesuai dengan kaidah yang dibahas di catatan ini.
  • Judul terbaik memiliki panjang berkisar antara 50-60 karakter.

Dan yang terakhir, Keyword terbaik adalah yang dapat dicerminkan ke dalam konten berkualitas tinggi yang dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Buku Wajib SEO > The Book of SEO

 

Semoga bermanfaat,
RA

telegram

About the author

Rianto Astono

an author, book obsessive, writing enthusiast, associate, blogger. Internet marketer since 2004.

Get in touch

Please send your email directly to rianto@gaptex.com or follow me via social channels below: